Dok Lorcasz |
JAKARTA,– Berbicara tentang Palestina
maka yang terlintas dipikiran adalah kondisi konflik yang terjadi dengan Israel
lantas bagaimana situasi serta kondisi para penduduk mereka sehari-hari.
Hal inilah yang coba diberikan kepara para siapapun
yang ada di negeri ini oleh Kedutaan Besar Palestina di Jakarta bekerja sama
dengan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the
Near East (UNRWA) serta Badan Penerangan PBB (UNIC)
Ada sekitar 40 foto yang merepresentasikan bagaimana
kehidupan dan aktivitas sehari-hari warga Palestina mulai dari anak-anak hingga
orangtua, serta ada tampilan bagaimana hubungan antara Indonesia dengan
Palestina dari tahun ke tahun.
Bahkan dalam photo ini ditampilkan bagaimana Presiden
Palestina kala itu Yasser Arafat yang kini telah tiada mencium kening Megawati
Soekarnoputri layaknya kecupan bapak kepada anak.
Terkait dengan acara ini menurut Kepala Bidang
Hubungan Donatur Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Virginia
Villar-Arribas yang langsung datang dari Jerusalem mengatakan bahwa pameran
photo ini membawa banyak orang untuk melihat kembali perjalanan panjang negara
itu dan mengajak untuk lebih merefleksikan sebagai masalah kemanusiaan yang
harus mendapat perhatian.
“Pameran ini membawa kita melihat perjalanan Palestina
yang panjang dan mengajak kita untuk merefleksikan ini sebagai masalah
kemanusiaan yang harus mendapat perhatian,”ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia,
Fariz Mehdawi mengapresiasikan adanya pameran foto ini agar tetap menjaga
cerita tetap hidup dalam gambar serta yang penting menurutnya adalah harus
dimengerti orang bagaiamana negaranya terutama penduduk diserang dan bertahan.
“Ini kisah nyata, Terima kasih untuk menjaga cerita
ini agar tetap hidup dalam gambar. Yang paling penting yang harus dimengerti
orang, eksebisi ini menceritakan secara implisit asal mula Palestina, melalui
eksebisi ini semua orang ingat bagaimana orang-orang di Palestina diserang dan
bertahan,”ucapnya.
Sementara itu menurut Direktur Pusat Penerangan PBB
(UNIC) Michele Zaccheo mengatakan bahwa apa yang terjadi di kawasan tersebut
yang ditampilkan adalah mereka korban konflik politik yang berujung pada
kemanusiaan bukan agama.
“Ini bukan konflik agama, ini konflik politik yang menyangkut
kemanusiaan,”ucapnya.
Pameran ini sendiri akan berlangsung di dua tempat
yang pertama Museum National dari hari ini hingga 4 Desember 2014.
Kemudian dilanjutkan di Perpustakaan Nasional,
Salemba-Jakarta mulai 6 Desember hingga 13 Desember 2014 dan gratis.
for info > ervanca@gmail.com
twitter.com/Lorcasz