VATICAN CITY, – Keberadaan ISIS dengan
perilakunya yang sangat kejam ternyata menjadi perhatian khusus bagi pemimpin
umat Katolik dalam perayaan Natal ini.
Hal ini disampaikan Pemimpin Tertinggi Umat Katolik,
Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya di Lapangan Santo Petrus Vatikan.
Pesan bernama Urbi et Orbi yang artinya kepada kota
dan dunia Paus mengecam tindakan para pejuang ISIS yang membunuh atau membuat
umat Muslim Syiah, Kristen dan agama lain di kawasan Suriah dan Iraq tidak
memiliki ideologi yang sama harus meninggalkan rumah mereka.
“Saya meminta padaNya, penyelamat dunia untuk menjaga
saudara kita di Iraq dan Suriah yang sudah terlalu lama menderita karena
konflik yang terjadi dan mereka dari kelompok etnis dan agama lain yang
mengalami pembantaian brutal,”ucapnya,
Paus asal Argentina ini juga mengatakan di luar
pidatonya bahwa dirinya mengenang akan anak-anak yang tewas dalam serangn bom
termasuk ditempat Putera Tuhan dilahirkan.
“Saya mengenang anak-anak yang tewas dalam serangan
bom, juga anak-anak di tempat Putera Tuhan dilahirkan,”ucapnya.
Selain itu dalam pesannya Paus juga menyinggung
tentang pembunuhan janin dalam kandungan serta mengecam aborsi sebagai produk
yang dinamakan satu budaya yang tidak mencintai kehidupan.
Soal pengungsi pun, Paus pun ikut angkat suara untuk
meminta ketidakpedulian mereka terhadap para pengungsi ini diubah menjadi
kedekatan dan penolakan menjadi penyambutan.
“Ketidakpedulian diubah menjadi kedekatan dan penolakan
menjadi penyambutan, sehingga semua orang yang menderita bisa menerima bantuan
kemanusiaan yang diperlukan dalam menghadapi musim dingin kembali ke negara dan
hidup dengan martabat,”ucapnya.
Kawasan Afrika dan Timur Tengah pun tidak luput dari pesan
paus dimana konflik di benua hitam tersebut diakhiri, dialog Israel-Palestina
serta mengecam serangan Taliban di Pakistan mengakibatkan 130 murid sekolah.
Paus pun berterima kasih kepada para petugas medis dan
orang-orang yang telah membantu korban wabah Ebola.
Ada yang mengejutkan pada malam Natal ini selain
memberikan pesan yaitu, Paus Fransiskus menelepon para pengungsi beragama
Kristen di Kamp Ankawa, Iraq dan mengatakan bahwa mereka seperti Yesus di malam
Natal yang tidak mempunyai kamar.
“Kalian seperti Yesus di Malam Natal, saat itu dia pun
tidak mempunyai kamar,”ucap Paus.
Kontak blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz