Rabu, 31 Desember 2014

Indonesia Sesalkan Gagalnya DK PBB Soal Palestina

NEW YORK, -  Pemerintah Republik Indonesia sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keaman (DK) PBB dalam pengesahan rancangan resolusi tentang Palestina yang berlangsung di Markas PBB New York, 30 Desember 2014 lalu.

Dok. Pribadi
Sebagaimana informasi yang diterima melalui Fasilitas Media-FasMed Kemlu mengatakan rancangan resolusi yang disponsori Liga Arab ini menentapkan kerangka waktu selambatnya akhir tahun 2017 untuk penarikan mundur tentara Israel dari wilayah Palestina dan mendesak kembali perundingan antar kedua negara yang berkonflik untuk mencapai suatu perdamaian dalam jangka waktu satu tahun.

Rancangan resolusi ini sendiri gagal karena hanya mendapatkan dukungan dari delapan anggota DK dari sembilan suara yang dibutuhkan dan satu negara pemegang veto menentang kebijakan ini.

Sebagaimana Piagam PBB, Dewan Keamanan bertanggung jawab memelihara perdamaian dan keamanan internasiona. Dengan tidak disahkannya resolusi ini meruapakan kegagalan lembaga tersebut dalam menjalankan mandatnya.

Pemerintah Indonesia sendiri terus mendukung perjuangan rakyat Palestina membentuk negara merdeka dan berdaulat dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya serta pengakhiran penduduk illegal Israel di Palestina.

Selain itu, Indonesia jika terus mendesak DK PBB untuk mendorong penyelesaian secara damai konflik Paletina dan Israel sesuai dengan prinsip two-state solution.

Dukungan itu juga diberikan Indonesia melalui berbagai forum PBB, Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Indonesia juga terus mendukung penguatan kapasitas Palestina dalam persiapan menuju kemerdekaan.

Hal ini diberikan antara lain secara bilateral maupun melalui New Asia-Africa Strategic Partnership (NAASP) dan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). Melalui CEAPAD



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz