SYDNEY, - Pelaku aksi penyaderaan pada Lindt Chocolate
Café di kawasan Martin Place, Sydney, New South Wales-Australia diduga seorang
pengungsi dari Republik Islam Iran dengan sejumlah catatan criminal.
Sebagaimana dilansir dari media setempat yang dikutip
dari sumber kepolisian mengatakan salah satu penyandera bernama Man Haron
Monis, seorang sheikh gadungan asal Republik Islam Iran dengan aksinya yang
memasuki waktu 15 jam.
Menurut sumber kepolisian setempat, Monis sendiri
memiliki deretan panjangan catatan criminal di wilayah hukum Sydney salah
satunya, pernah dipenjara kasus penyerangan seksual.
Kasus penyerangan seksual ini juga terjadi pada tahun
ini dimana Moris yang menggambarkan dirinya sebagai penyembuh spiritual
dituntut atas perlakuan tidak senonoh dan kekerasan seksual pada seorang wanita
di tahun 2002.
Selain itu, Monis juga yang dikenal sebagai Sheikh
Haron didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan mantan istrinya yang ditikam dan
dibakar pada sebuah apartemen blok Sydney.
Pada tahun 2012, sebagaimana didokumentasikan media,
bahwa Monis dinyatakan bersalah karena mengirim surat kebencian kepada keluarga
dari delapan tentara Australia yang tewas di Afganistan sebagai aksi protes
terhadap keterlibatan negara tersebut dalam konflik di negara beribukota Kabul
ini.
Monis pun memiliki laman pribadi, namun isinya pun
berupa gambar grafis dari anak-anak yang terindikasikan merupakan korban dari
serangan udara koalisi sejumlah negara termasuk Australia
Selain itu juga dalam laman pribadinya juga terdapat
photo pria berusia 50 tahun ini dalam sebuah pengadilan serta sebuah pernyataan
yang ditujukan kepada komunitas Muslim di negara tersebut serta kepada orang
nomor satu di Australia yaitu PM Tony Abbott.
Seperti diketahui, pelaku penyanderaan Lindt Chocolate
Café di kawasan Martin Place, Sydney, New South Wales-Australia meminta
berbicara dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
Tuntutan ini disampaikan pelaku melalui para sandera
yang diminta menghubungi beberapa kantor media terkemuka salah satunya Sky
News.
Selain itu pada awal penyaderaan di pagi hari, pelaku
memerintahkan para pengunjung untuk menempelkan tangan bersamaan dengan bendera
kalimat Syahadat yang awalnya terindikasi sebagai bendera ISIS.
Untuk menghindari efek yang lebih besar dari aksi
sandera ini, pihak keamanan pun telah mengalihkan rute transportasi semula dari
Martin Place ke kawasan aman dengan mengamankan areal tersebut hingga radius
tertentu.
Selain itu pihak kepolisian negara bagian New South
Wales juga mengaktifkan pasukan khususnya untuk menghadapi situasi tersebut
yang beralih status bukan lagi criminal biasa tetapi serangan teroris.
Kontak info > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz