JAKARTA,- Banyak yang mengatakan kalau Tsunami yang
terjadi di Aceh dan Pasifik seperti Thailand, India, Srilanka adalah yang
terbesar di era modern.
Tapi apakah ada yang tahu kalau Tsunami tersebut sudah
adalah sejak tahun 1600-an ? iya berdasarkan berbagai sumber mengatakan
peristiwa ini disebut Tsunami pada Jumat 2 Desember 1611.
Ilustrasi - Istimewa |
Jumat 2 Desember 1611 ada sebuah gempa mengguncang
Sanriku, kawasan pantaqi Timur Jepang dimana dua jam setelah gempa tiba-tiba
pantai tersebut menyerbu daratan sekitar tempat tersebut.
Gempa yang timbul tidak menyebabkan kerusakan tetapi
ombak tinggi dari pantai tersebutlah yang membuat kawasan tersebut hancur
sangat dahsyat hingga menimbulkan ribuan warga di pesisir Sendai menjadi
korban.
Kisah mengerikan ini pun terekam dalam sebuah kisaha
yang tercatat oleh pemerintah setempat yang diberi judul “Sumpuki”
Kisah ini diawali tiadanya upeti yang menjadi
kebiasaan dari Daimyo Sendai Date Masamunte yang hidup pada tahun 1586 hingga
1636 kepada Shogun Tokugawa Leyasu (1542-1616) di kawasan utara Honsu.
Kiriman kepada shogun Tokugawa dari Sendai adalah ikan
kod terbaik diawal musim, namun entah kenapa pada Januari 1612 kiriman upeti
tersebut tidak dilaksanakan Masamune tapi hanya mengirimkan utusan untuk
memberikan kabar bencana akan tiba di akhir tahun itu.
Dan benar kejadian dimana sekitar 5,000 orang tewas di
wilayah kekuasaan Masamune sedangkan di wilayah Morioka dan Tsugaru 3,000 orang
tewas dan hilang.
Tsunami sendiri memiliki arti ketika itu berdasarkan
penuturan sang pemberi kabar berasal dari penggalan kata Tsu yang mengandung
arti Pelabuhan dan Nami sebagai gelombang dari bahasa Jepang, yo ni tsunami to
yu’u.
Pengenalan bahasa Tsunami bagi internasional baru ada
sekitar 250 tahun sejak peristiwa di Jepang tersebut.
Ada dua penulis barat yang memberikan catatan sejarah
tentang penggunaan padanan Tsunami dimulai pada bencana di Sanriku, Jepang
sekitar tahun 1896 dengan kronologi sama seperti pada kejadian tahun 1612
dimana gelombang laut naik ke daratan sangat tinggi setelah gempa terjadi.
Penulis pertama yang menjadi saksi akan tsunami adalah
Elisa Ruhamah Scidmore yang menuliskannya untuk National Geographic Magazine
terbitan September 1896.
Scidmore menuliskan bahwa pada tangga 15 Juni 1896,
pantai timur laut Hondo sebuah pulau utama di Jepang dilanda gelombang raksasa
yang dipicu gempa (tsunami) dengan korban tewas 26,975 orang dan 5,390 korban
luka.
Kemudian The Atlantic Monthly terbitan Desember tahun
1896 melalui penulisnya Lafcadio Hearn menulis ada gelombang laut yang
mengerikan naik tiba-tiba dan ini oleh orang-orang Jepang disebut sebagai Tsunami.
Setelah kedua penulis ini menuliskan tentang Tsunami
baru lah kata itu mulai familiar di dunia barat dan mencapai kepopulerannya
pada 1 April 1946 ketika Hawaii diterjang Tsunami yang dikenal dengan April
Fool’s Day Tsunami setelah itu barunya didirikan Pacific Tsunami Warning Center
pada 1949 di Hawaii.
Lantas bagaimana dengan Indonesia, bagaimana istilah
Tsunami bisa masuk di negeri ini ? adalah pada tahun 1960 ketika itu koran
Merdeka terbitan 5 Mei pada halaman pertamanya menurunkan berita terjadinya
Tsunami kiriman dari Chile ke Irian Barat dengan menggunakan istilah gelombang
pasang akibat gempa.
Setelah itu pada tahun 1967, Harian Pagi Kompas
menurunkan berita tentang peluncuran pusat peringatan Tsunami yang ada di
Hawaii, dan harian inilah yang menggunakan arti kata Tsunami dalam penulisan
berita.
Indonesia sendiri sebelum Tsunami Aceh sebenarnya
sudah pernah mengalami yaitu pada tahun 1907 dimana ada kesaksian warga
Simeulue yang mengatakan ada peristiwa yang dikenal dengan istilah smong atau
galoro di Singkil.
Bahkan di Ende, NTT pun pernah terjadi dan masyarakat
disana menyebutnya dengan istilah ae mesi nuka tana lala.
Dari segi ilmiah, kata Tsunami sendiri tidak ada kata
padanan namun bahasa Inggris lebih suka menggunakan istilah gelombang panas
atau tidak wave untuk menyebut istilah ini.
Namun tidak wave sendiri agak sendikit janggal karena
tidak dipengaruhi gaya grativasi Bulan dan Matahari, padahal peristiwa Tsunami
itu muncul karena gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran bawah laut.
Kontak Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz