Minggu, 01 Juli 2012

Memang Kondom itu Salah Apa ?!

Ilustrasi -  (c)Catatanlorcasz
Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf. 

Beberapa minggu terakhir kita dikejutkan dengan adanya ucapan dari seseorang yang membuat beberapa kalangan panas kuping dan menganggap ketika kebijakan itu dijalankan berarti melegalkan suatu norma yang tidak sesuai dengan negara. 

Adalah ucapan dari Menteri Kesehatan RI yang baru saja dilantik menggantikan pejabat lama yang wafat karena sakit paru-paru yaitu Nafsiah Mboi yang mengeluarkan pernyataan bahwa akan ada pembagian kondom secara cuma-cuma kepada kalangan anak muda. 

Akibat pernyataan yang entah resmi atau tidak soal pembagian kondom ini membuat beberapa kalangan terutama kalangan agamais protes keras, dengan alasan tidak sesuai dengan norma sosial dan ketimuran Indonesia serta jika kalau ini benar dijalankan berarti Pemerintah RI melegalkan seks bebas. Akhirnya isu itu dibantahkan oleh Menteri Nafsiah ketika bertemu dengan para pendemo dari Forum Umat Islam (FUI) di Kementerian Kesehatan RI, Kuningan- Jakarta Sabtu (30/6) 

"Tidak benar ada pernyataan akan membagi-bagikan kondom kepada remaja. Kembali saya tegaskan tidak ada kondomisasi di Indonesia," ujarnya. 

Terlepas dari kontroversi itu sendiri, pertanyaan sekarang adalah apa salah kondom sehingga diperbincangkan banyak pihak layaknya selebritis papan atas. 

Kalau penulis ditanya apakah perlu kondom dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama kaum remaja ? penulis kira perlu lah kenapa perlu, ada beberapa pertanyaan yang harus kita refleksikan dalam nurani kita. 

Pertanyaan itu adalah, pernahkah ketika waktu remaja kita diberikan pendidikan seksual secara kesehatan dan ilmiah dari orangtua kita dalam suasana seperti ketika makan atau nonton televisi bersama, terutama apa fungsi kondom, fungsi (maaf) penis, kenapa (maaf) penis bisa ereksi, kenapa wanita punya payudara, pernah kah ? 

Pasti jawabannya tidak pernah, iya kan ?! Justru seperti inilah kenapa beberapa tahun lalu ada sebuah survey (penulis lupa tahun dan sumber yang melakukan survey) bahwa hampir 75 persen PEREMPUAN USIA PELAJAR di Yogyakarta TIDAK PERAWAN, sekali lagi TIDAK PERAWAN ?! pertanyaan sekarang adalah, bagaimana bisa mereka bisa tidak perawan, darimana mereka bisa melakukan itu ?! silakan anda prediksi sendiri jika mengacu pertanyaan penulis di atas. 

Menurut penulis, kita jangan lah jadi manusia munafik, SOK berkata “ kita kan budaya timur”, baiklah budaya timur tetapi kalau kayak kasus 75 persen pelajar perempuan tidak perawan lagi apakah ini masih dikatakan budaya timur ? 

Penulis sangat mengakui kok kalau negara ini isinya manusia-manusia munafik, kita bisa lihat bagaimana seorang pemimpin redaksi majalah dewasa yang beberapa tahun lalu sempat heboh karena di protes oleh organisasi masyarakat yang berlabel AGAMA dimana selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam hal ini muslim dan membuat masyarakat geram tetapi nyatanya apa ?! 

Lewat kicauan di akun microblogging-nya, sang pemred ini membeberkan busuknya organisasi ini dimana mereka menipu dengan mengajak damai namun ada beberapa syarat yang mereka minta, akhirnya dikabulkan oleh sang pemred dan tercengang lah dirinya dimana manusia-manusia dari organisasi minta dibayarin naik Haji dan berlibur ke Bali, Sesampainya di Bali, mereka tanpa aling-aling meminta berkunjung ke klub malam, pesan minuman alcohol merek internasional yang dikenal oleh penikmat minuman bahkan mereka tidak segan-segan meminta WANITA untuk menemani mereka dan menganggap WANITA-WANITA BULE TIDAK LEBIH SEPERTI (maaf) PEREK ! 

Singkat cerita apa yang mereka tawarkan ternyata bohong belaka dan sang pemred harus jalani hukuman dan baru dibebaskan beberapa bulan lalu.. Inikah yang disebut budaya timur dan menjunjung agama ?! 

Menurut penulis, sudah lah entah itu benar kondom itu dibagi-bagikan kepada kalangan remaja, biarlah mereka yang menentukan sendiri mau diapakan ketika kondom itu diberikan kepada mereka kenapa juga kita yang ribut, benar tidak ?! 

Yang harus diperhatikan sekarang untuk masyarakat dan juga negara dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah membuat kurikulum tentang pendidikan seks, walau dibilang ini akan jadi kontroversi tetapi harus karena kita detik ini tidak punya kurikulum atau patokan dasar dan wajib tentang pendidikan seks walau nantinya akan ditentang. 

Apakah nanti kondom akan dibagikan kepada remaja atau tidak kita lihat saja nanti, namun yang menjadi renungan kembali adalah, banyak orang mengatakan segala sesuatu didunia ini diawali dari keluarga, lantas apakah ketika anaknya hamil diluar nikah, atau tidak perawan karena faktor keluarga yang tidak bereas, sementara keluarganya dari sang anak TIDAK PERNAH mengajarkan tentang pendidikan seks, lantas mereka mendapatkan darimana ?! 

Jangan salahkan teman mereka atau femonema teknologi seperti facebook, twitter atau video game tapi tanyakan kepada orangtuanya apa yang mereka telah lakukan kepada anak mereka terutama pendidikan sex jangan cuma BISA-nya BERMAIN DIRANJANG dengan hebat tapi ga bisa menjelaskan artian sex dalam kajian ilmiah dan kesehatan !! 

Taman Galaxy, 01072012 00:25