Jumat, 19 Desember 2014

Perlunya Desk Tiongkok di Indonesia

Ilustrasi - Istimewa
BEIJING, - Terkait dengan kebijakan kerja dari cabinet kerja Joko Widodo tentang Poros Maritim, membuat sejumlah negara mengantre untuk kerjasama dengan Indonesia salah satunya adalah Tiongkok.

Bahkan Tiongkok meminta agar Indonesia membuat desk untuk mempermudah jalur dan informasi terkait perdagangan antar kedua negara.

Hal ini disampaikan dalam sebuah seminar bertajuk China-Indonesia Investment and Trade Seminar yang dilangsungkan di Kantor Kedutaan Besar RI untuk Tiongkok di Beijing pada 18 Desember 2014.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Beijing, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara KBRI Beijing dengan China TOP 500 Foreign Enterprises Club dengan dihadiri sekitar 30 pengusaha lintas sektor negeri tersebut.

Dalam seminar tersebut, Dubes RI untuk Tiongkok memaparkan tentang agenda Poros Maritim Presiden Joko Widodo terkait dengan 21st Century Maritime Silk Road Presiden XI Jinping dimana konektivitas adalah kata kunci dari kedua konsep tersebut dan akan terwujud melalui kerjasama yang sinergis antar kedua negara khususnya bidang infrastruktur.

Menurut Dubes, konektivitas akan sangat membantu Indonesia terutama dalam memastikan kelancaraan lalu lintas orang, barang dan jasa sampai ke wilayah terpencil di Indonesia.

Dengan melihat situasi tersebut Pemerintah Indonesia akan membangun jaringan tol laut yang menghubungkan 24 deep sea ports selain itu juga ada rencana pemerintah untuk membangun jalur kereta yang menghubungkan lima pulau utama di Indonesia dengan total panjang tiga kali lipat dari jaringan yang ada saat ini.

Selain itu Dubes juga menyampaikan tekad Pemerintah Indonesia untuk menambah kapasitas listrik sebanyak 35 ribu MW yang bisa membuka peluang bagi investor Tiongkok yang selama ini bergerak dalam sektor energy.

“Potensi investasi di sektor ini terbuka lebar seiring dengan rencana Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang akan membuat tim khusus untuk memfasilitasi investasi swasta,”ucapnya

Dubes juga menghimbau agar para pengusaa Tiongkok tidak ragu dalam menanamkan modalnya di Indonesia dengan melihat bagaimana pemerintah memberikan kemudahan untuk memfasilitasi investasi asing diantaranya pembentukan One Stop Service di BKPM dan pendaftaraan permintaan izin secara online.

Dalam diskusi interaktif yang dilaksanakan di akhir acara, mayoritas pengusaha menyampaikan mengenai perlunya pembentukan China Desk di BKPM untuk memberikan panduan dan memfasilitasi investasi mereka di Indonesia.

Lebih lanjut juga digarisbawahi mengenai perlunya memperpanjang ijin kerja bagi tenaga asing guna memperlancar kegiatan investasi mereka di Indonesia.

Sebagian besar pengusaha yang hadir menyatakan antusiasmenya untuk menanamkan modal di Indonesia, khususnya di sektor favorit seperti infrastruktur, energi, dan pertambangan.


Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz