JAKARTA, - Satu lagi kegiatan yang
dilakukan oleh Nurbaya Initiative dalam mendukung pengembangan Kinerja UMKM
Indonesia, dengan peningkatan penjualan melalui transaksi online. Kali ini
melalui kerjasama dengan Bank Agris dalam memberikan Fasilitas Pembiayaan dan
Teknologi bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sebagaimana diinformasikan melalui email Wakil
Direktur Utama Agris, Bang Nathan Christian mengatakan salah satu upaya yang dapat ditempuh perbankan
Indonesia adalah dengan menyalurkan kredit ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
”Salah satu upaya yang dapat
ditempuh perbankan indonesia adalah dengan menyalurkan kredit ke sektor Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. Di Era Digital yang maju seperti sekarang ini,
platform e-commerce tentu sangat mendorong penyaluran kredit melalui perbankan
kepada seluruh pelaku UMKM dan tentu akan dapat meningkatkan penjualan
transaksi online di dalam negeri maupun dari luar negeri” ucapnya.
Hal ini didukung oleh
pernyataan Founder Nurbaya Initiative, Andy Sjarif dimana bahwa UKM adalah tulang punggung negara ini
dengan memberikan akses mereka untuk berjualan online.
“Kita tahu bahwa UMKM adalah
tulang punggung negara ini. Memberikan akses mereka untuk berjualan online
adalah kewajiban untuk kita semua yang ingin membantu membesarkan para UMKM di
Indonesia. Dengan perjanjian ini saya melihat bahwa Bank Agris jelas memiliki
komitmen ini”
Adapun pembiayaan modal
kerja ini diberikan kepada seluruh pelaku UMKM yang sudah menjadi
nasabah/anggota dan/atau yang akan menjadi anggota proyek percontohan di empat
kota di wilayah Jawa: yaitu Solo, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Tak heran
apabila kerjasama ini kedepannya diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah
bagi pelaku UMKM.
Bank Agris dibantu oleh
Nurbaya Initiative dalam memfasilitasi calon-calon debitur, dengan monitoring
kegiatan usaha dari para pelaku UMKM yang mendapatkan modal kerja dan kunjungan
ke tempat usahanya, sehingga kami tetap dapat menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam penyaluran kredit.
Sementara itu, MC Vera Afianti, Direktur
Pengembangan Bisnis dan Operasional Bank Agris menambahkan, “ Dengan adanya
kerjasama ini, secara tidak langsung, Bank Agris juga mendukung program
pemerintah dalam meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif dan financial
iclusion”.
Sebagai informasi, PT.
Bank Agris, berkedudukan di Jakarta, didirikan pada tahun 1973, pada awalnya
bernama PT. Finconesia yang merupakan Lembaga Keuangan.
Pada tahun 1993, PT.
Finconesia berubah menjadi bank umum dengan nama PT. Bank Finconesia yang
kemudian merubah nama menjadi PT. Bank Agris pada tahun 2008.
PT Bank Agris
adalah Lembaga Keuangan Bank yang telah ditunjuk sebagai Bank Devisa Persepsi.
Ditahun 2014, PT. Bank Agris telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham.
PT. Bank Agris telah memilik
19 jaringan kantor operasional terbagi 10 propinsi di 12 kota di Indonesia
yaitu Jakarta, Bogor, Tangerang, bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Pontianak,
Bandar Lampung, Pekanbaru, Palembang, dan Medan.
Bank Agris juga telah
tergabung dengan Jaringan Prima untuk melayani kebutuhan Nasabahnya untuk
melakukan Penarikan Tunai dan Transfer Antar Bank melalui seluruh Mesin ATM
yang berlogo ”’Prima”.
Mesin ATM Bank yang berlogo
Prima kurang lebih berjumlah 73.000 tersebar diseluruh Indonesia,. Kartu ATM
Bank Agris juga telah dapat digunakan sebagai Kartu Debit di lebih dari 293.000
mesin EDC di berbagai merchant berlogo Prima Debit atau Debit BCA.
Di tahun 2015, Bank Agris
akan menambah jaringan kantor. Kantor Fungsional yang ditujukan untuk
penyaluran kredit Makro Agris Solusi dimana penambahan ini adalah sejumlah 9
kantor Fungsional di Kediri, Jember, Purwodadi, Magelang, Subang, Garut,
Pekalongan, Kudus, dan Bogor.
Berdiri sejak tahun 2010,
PT. SITTI (induk usaha Nurbaya Initiative) adalah yang pertama menciptakan
paltform iklan kontekstual dalam bahasa Indonesia.
PT. SITTI kemudian membentuk
anak perusahaan yang bernama PT. Nurbaya Artha Prama (“Nurbaya Initiative”)
yang bekerjasama dengan sejumlah mitra telah menciptakan ekosistem online yang
terintegrasi dan siap digunakan untuk membantu UMKM dalam hal :
Pembuatan Toko Online
Fasilitas pembayaran
elektronik (e-payment)
Menyediakan layanan jasa
pengambilan produk dari penjual dan pengiriman ke pembeli untuk 182 kota di
Indonesia
Pengembangan usaha
berdasarkan analisis data transaksi penjualan online
Bantuan Pemasaran Online
dari Digital Entrepreneur muda yang fasih internet
Tim “Relationship
Management” yang akan menyediakan solusi dari berbagai permasalahan UMKM
Pengembangan usaha
selanjutnya yang dilakukan oleh Nurbaya Initiative adalah dalam bentuk
penawaran kepada beberapa BPR dan lembaga keuangan non-BANK terkemuka untuk
mendayagunakan kemampuan penuh dari platform e-commerce ini demi peningkatan
usaha nasabah UMKM yang mereka miliki.
Platform ini juga bermanfaat
bagi UMKM yang belum memiliki akses ke pasar keuangan untuk mendapatkan
pendanaan, yaitu dengan adanya kemampuan kinerja mereka secara modern dan tepat
waktu.
Kontak Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz