Sabtu, 27 Desember 2014

Iran Keluarkan Kebijakan Sensor Internet

TEHRAN, - Pemerintah Republik Islam Iran akan memperluas kebijakan tentang smart filtering pada internet dimana akan menyensor isi laman yang tidak diinginkan tanpa menutup secara penuh.

Ilustrasi - Istimewa
Sebagaimana dilansir dari media setempat, aturan baru ini memungkinkan pemerintah mencabut larangan terhadap laman-laman tetapi pada isi atau konten dari laman tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi Iran, Mahmoud Vaezi sebagaimana dilansir kantor berita pemerintah, IRNA bahwa kebijakan ini hanya diberlakukan pada satu jaringan social  secara bertahap.

“Saat ini, kebijakan smart filtering hanya diberlakukan pada satu jaringan social yang menjadi proyek perintis dan proses ini akan berlanjut secara bertahap hingga bisa diterapkan pada semua jaringan,”ucapnya.

Contoh dari kebijakan ini kemungkinan melihat pada Instagram dimana pada laman berbasis foto ini beberapa di sensor tapi secara laman tidak di blok.

Ada beberapa akun yang di sensor tetapi di blok yaitu laman @RichkidsofTheran yang menampilkan foto-foto para kaum muda Iran yang memamerkan kekayaan mereka.

“Kami menerapkan kebijakan smartfiltering untuk memblok penjahat da nisi situs internet yang tidak etis, tetapi masyarakat bisa memanfaatkan isi lain dari situs tersebut,”ucapnya.

Seperti diketahui, kebijakan ini sudah dipernah coba diterapkan ketika pemerintah dipimpin oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad dengan mengganti internet dengan intranet nasional yang tidak terhubung dengan jaringan laman dunia dan dikendalikan oleh pihak berwenang.

Namun ide dari pemerintahan Ahmadinejad tidak diterapkan hingga munculnya pemerintahan baru terpilih.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz