TEHRAN, - Pemerintah Republik Islam Iran akan
memperluas kebijakan tentang smart filtering pada internet dimana akan
menyensor isi laman yang tidak diinginkan tanpa menutup secara penuh.
Ilustrasi - Istimewa |
Sebagaimana dilansir dari media setempat, aturan baru
ini memungkinkan pemerintah mencabut larangan terhadap laman-laman tetapi pada
isi atau konten dari laman tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi Iran, Mahmoud
Vaezi sebagaimana dilansir kantor berita pemerintah, IRNA bahwa kebijakan ini
hanya diberlakukan pada satu jaringan social secara bertahap.
“Saat ini, kebijakan smart filtering hanya
diberlakukan pada satu jaringan social yang menjadi proyek perintis dan proses
ini akan berlanjut secara bertahap hingga bisa diterapkan pada semua jaringan,”ucapnya.
Contoh dari kebijakan ini kemungkinan melihat pada Instagram
dimana pada laman berbasis foto ini beberapa di sensor tapi secara laman tidak
di blok.
Ada beberapa akun yang di sensor tetapi di blok yaitu
laman @RichkidsofTheran yang menampilkan foto-foto para kaum muda Iran yang
memamerkan kekayaan mereka.
“Kami menerapkan kebijakan smartfiltering untuk
memblok penjahat da nisi situs internet yang tidak etis, tetapi masyarakat bisa
memanfaatkan isi lain dari situs tersebut,”ucapnya.
Seperti diketahui, kebijakan ini sudah dipernah coba
diterapkan ketika pemerintah dipimpin oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad dengan
mengganti internet dengan intranet nasional yang tidak terhubung dengan
jaringan laman dunia dan dikendalikan oleh pihak berwenang.
Namun ide dari pemerintahan Ahmadinejad tidak
diterapkan hingga munculnya pemerintahan baru terpilih.
Kontak Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz