TOKYO, - Terkait dengan insiden peretasan terhadap
sistem komputer Sony Picture Entertainment, Pemerintah Kerajaan Jepang pun
merasa khawatir akan menjadi sasaran empuk serangan siber tersebut yang
terindikasi dari kawasan Korea Utara.
Sebagaimana dilansir dari media, Pusat Keamanan dan
Informasi Nasional Jepang sudah mulai bekerja melalui berbagai kementerian
dengan menekan setiap perusahaan untuk meningkatkan keamanan mereka dari
serangan siber termasuk lembaga negara.
Ilustrasi-Istimewa |
Hal ini disampaikan Kepala Sekretaris Kabinet
Yoshihide Suga yang mengatakan pihaknya terus menjaga kontak dengan Amerika
Serika dan mendukung penanganan kasus ini.
“Jepang terus menjaga kontak dengan Amerika Serikat
dan mendukung menangani kasus ini,”ucapnya
Suga juga menambahkan bahwa pemerintah Jepang sangat
berusaha mengatasi ancaman kejahatan komputer terutama yang disponsori oleh
negara.
Sementara menurut CEO perusahaan LAC Co, sebuah
perusahaan keamanan siber yang bekerja sama dengan polisi Jepang, Atsuro Nishimoto mengatakan tidak ada cara
yang dapat menjamin bahwa peretas tidak akan mendapatkan akses.
“Tidak ad acara yang dapat menjamin bahwa peretas
tidak akan mendapatkan akses, satu-satunya cara yang dapat anda lakukan adalah
menutup jaringan internet anda,”ucapnya.
Sebagai informasi perusahaan asal negeri matahari
terbit itu tercatat rentan sekali terhadap serangan siber. bahkan sebuah survey
keamanan mengatakan bahwa tingkat keamanan siber perusahaan di negeri itu
mendapatkan rating rata-rata sebesar 58,5 dari total 100 poin.
Hanya perusahaan teknologi dan penyedia internet saja
yang mencapai angka leih dari 70 jaringan transportasi, pelayanan kesejahteraan
dan infrastruktur medis terbilang sangat lemah.
Seperti sudah diinformasikan sebelumnya bahwa Amerika
Serikat menunding Korea Utara berada di balik serangan terhadap Sony Picture Entertainment
pada 24 November lalu yang berakibat sejumlah data penting perusahaan tersebar
termasuk gaji karyawan serta data pribadi selebritas.
Namun tundingan ini berdampak pada jaringan internet
di Korea Utara yang dilaporkan mati selama 9 jam namun bisa aktif kembali,
kejadian ini kemungkinan bisa menjadi pemicu dari perang siber antar negara.
Kontak blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz