Selasa, 27 Agustus 2013

Melihat Kongres Diaspora (yang tidak) Indonesia (banget)


Pertama-tama mau ucapin selamat dan sukses kepada panitia dari Kongres Diaspora Indonesia yang telah memberikan sebuah kesempatan untuk melihat secara dekat bagaimana wujud muka daripada orang-orang Indonesia yang lama tinggal, bekerja dan berkembang biak di luar negeri dan sekarang kembali.

Namun disaat kebahagian saya terhadap manusia-manusia Indonesia yang sukses di luar sana ternyata tidak seperti yang saya kira sebelumnya bahkan jauh dalam bayangan saya.

Mari dimulai dari hari pertama, maaf kalau bahasa nya sangat baku dan beda sebelumnya karena ini sebagai bentuk protes terbuka kepada para MANUSIA-MANUSIA di-BALIK pagelaran ini yang menurut saya telah MELUNTURKAN BUDAYA INDONESIA !! DENGAN TIDAK MEMPOSISI SEBAGAI BAGIAN DARI PEKERJAAN TETAPI SEBAGAI WARGA NEGARA INDONESIA BIASA

Pukul  08.15 pagi saya tiba di areal teras dari Jakarta Convention Center setelah melihat-lihat saya masuk kedalam setelah peralatan yang saya bawa yaitu tas hitam besar diperiksa oleh pihak keamanan, setelah masuk kedalam saya lantas mencari tempat untuk mendapatkan akses berupa ID khusus yang telah embors (diakui) oleh pihak Istana (baca: Paspampres)

Setelah menemukan tempat dimana saya harus mengambil ID khusus untuk acara ini ternyata ngantre sambil menunggu yang menjadi kebiasaan saya adalah mengambil photo-photo yang saya liat, setelah depan selesai dengan urusannya tiba giliran saya yang mendapat giliran.

Ketika tiba giliran saya untuk mengambil ID khusus, sebuah kenyataan nyata harus diterima karena nama saya tidak terdaftar dalam list yang dimasukan ke dalam komputer mereka ketika mengetikan beberapa huruf padahal saya sudah mendaftar dan telah mengkonfirmasikan kepada bagian media (baca : INFOMED, IDP Kemlu) yang menjadi Kontak Person (CP) yang ditunjuk dari Kemlu dan panitia melalui sms.

Setelah berkali-kali mencocokan nama dengan yang dikomputer tidak terdapat nama saya yang membuat bingung kok bisa nama saya tidak terdapat dalam bank data padahal saya terdaftar dan sempat konfirmasi malah dengan pihak kemlu, akhirnya mensiasatinya dengan menuliskan kembali nama saya sesuai dengan KTP dan kartu pers yang saya miliki.

Dari sini saya sudah bisa membaca kalau memang apa yang selama ini saya denger tentang alur lalu lintas administrasi dan pembagian tugas di kalangan pemerintahan tidak pernah beres dan mau seenak egonya sendiri.

Kelar dari masalah administrasi dan ID akhirnya dapat juga, saya bergegas menuju acara yang (lagi-lagi) baru diinformasikan menit terakhir yaitu pembukaan rapat kerja koordinasi soal tenaga kerja dan perlindungan WNI yang kabarnya dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI

Sambil melintasi ketempat yang dituju saya melirik pada tempat yang menurut saya menarik yaitu tentang pencak silat dengan presentasi dari berbagai dunia, bahasannya lumayan bagus secara akar dari pencak silat itu berasal dari Melayu yang juga termasuk Indonesia..

Karena lama nunggu mulai acaranya maklum petinggi-petinggi negara ini selalu berprinsip telat jam ngaret lebih bagus daripada kepagian padahal mereka sudah menggunakan uang rakyat untuk kerja mereka lebih cepat dan tepat waktu (baca: vorridjer) namun nyatanya seperti itu.

Karena kelamaan akhirnya memutuskan untuk melihat Rakornas yang saya bilang di atas dan ternyata 11-12 dengan kebiasaan di negara ini terlalu banyak kata dalam kata sambutan dan tidak ringkas.

Setelah selesai kata sambutan dan ditambah sesi photo bersama karena ini acara tertutup akhirnya saya putuskan kembali untuk ke acara pencak silat.

Begitu masuk ternyata sedang presentasi soal keberadaan pencak silat di kawasan Afrika Selatan yang memiiki prestasi yang gemilang, karena penasaran dengan paparannya, saya pun mencoba mencari tahu akhirnya mendapatkan kontak personal yang bisa mendapatkan bahan tersebut dalam bentuk soft copy yang dikirim ke email saya.














Singkat cerita ternyata HINGGA SAMPAI TULISAN INI DIPUBLISH saya belum mendapatkan bahan pencak silat Afrika Selatan tersebut, saya mencoba melapor kepada bagian media center untuk mendapatkan bahan tersebut untuk bisa saya publikasi namuan yang saya dapata bahwa media center TIDAK MENAHU soal bahan dan lainnya dan terksesan PING-PONG walau dapat juga yaitu staff KBRI Washington DC yang bernama Abdul Gafur yang saya ketahui di laman resmi posisi beliau adalah Sekretaris III bidang media dan infromasi.


Setelah mendapatkan kontak email staff yang bernama Abdul Gafur saya pun mengirimkan email soal permintaan saya, LOGIKA MANUSIA YANG PUNYA SMART PHONE (secara Diplomat yang ditugaskan di negara yang super maju macam AS) pasti ketika email masuk akan langsung dibalas TERNYATA TIDAK!!

(dalam lampiran gambar di atas bisa dilihat) saya mengirim email kepada sodara Abdul Gafur soal permintaan bahan pencak silat Afrika Selatan pada 20 Agustus 2013 pukul 10.33 NAMUN HINGGA TULISAN INI TERMUAT dan DIBACA, BELUM ADA BALASAN !!

Dan akhirnya apa, saya PUTUS kan untuk BOIKOT berita a.k.a TIDAK MEMBUAT BERITA soal pencak silat Afrika Selatan ini pada media saya, padahal tadinya saya muat jadi beberapa berita yang mungkin BISA MENGEMBALIKAN CITRA OLAHRAGA INDONESIA namun karena ULAH dari (yang mengaku) orang KBRI yang mengurusi PERS dan INFORMASI jadinyaaa.. (silakan anda bayangkan)

Melihat ini sebagai FENOMENA DILUAR AKAL SEHAT saya, kok bisa sang Bapak ini dijadikan staff bidang pers dan informasi yang mewakili negara kita padahal YANG NAMANYA staff yang mengurusi media dan informasi tentunya saluran komunikasi baik itu HANDPHONE dan EMAIL harus aktif selama 24 jam non stop terlepas lagi tidur atau ada aktivitas lain, saya jadi BERPIKIR dengan TIDAK DIBALASnya email saya, APA KERJA BIDANG PERS dan INFORMASI KBRI DC itu yaa ?!

Pesan saya sich untuk semua diplomat yang DAPAT POSISI sebagai MITRA daripada PERS TOLONG PERHATIKAN apa yang dibutuhkan para pers, BAIK-BURUK CITRA sebuah negara di mata dunia TERLETAK dari KERJA para Diplomat dan MEDIA yang menulisnya BAIK NEGARA ASAL maupun NEGARA PENEMPATAN !!


Itu BARU HARI PERTAMA, bagaimana hari kedua hingga penutupan ? ternyata TIDAK JAUH BERBEDA Temans bahkan terkesan ini adalah project ambius dari segelintik manusia cerdas yang MENGAKU ORANG INDONESIA tetapi dalam acara ini TIDAK ADA UNSUR INDONESIA nya ?!

TIDAK ADA stand dari wakil 33 Propinsi 
Pasti bertanya maksud dari TIDAK ADA UNSUR INDONESIA nya ? begini, silakan kita cerna dengan AKAL SEHAT dan NORMAL, dimana-mana ketika MENDENGAR kata atau kalimat PULANG KAMPUNG apa yang terlintas dalam pemikiran kita ?  pasti heboh, agak norak dan lebay tetapi apakah dalam dan sepanjang acara Kongres Diaspora Indonesia ini kesan Pulang Kampung itu ada misalnya norak, heboh dan lebay ? TIDAK ADA !!

MANA UNSUR BUDAYA INDONESIAnya ?!
Kemudian, kalau MEMANG temanya PULANG KAMPUNG berarti yang akan tersaji adalah misalnya sajian makanan dan minuman tradisional, jajanan pasar, kesenian dan berbau PERKAMPUNGAN, namun nyatanya apakah ADA  itu  didalam Kongres Diaspora Indonesia selama tiga hari ?! TIDAK ADA !!

Tapi itulah apa yang diGAGAS para manusia-manusia Indonesia Cerdas yang lama di luar negeri YANG MENGAKU CINTA INDONESIA tetapi kok TIDAK ADA KESAN PULANG KAMPUNG nya adalam acara tersebut selama tiga hari.

Kalau menurut saya yang NAMANYA PULANG KAMPUNG itu dalam konteks Diaspora Indonesia adalah adanya acara kebudayaan misalnya MENYUGUHKAN PENAMPILAN PENTAS TARI TRADISIONAL setiap 1 jam sekali mewakili daerah di Indonesia misalnya dari jam 10 -13 di pentaskan tari serimpi dan selanjutnya ATAU PROSESI SIRAMAN dalam adat perkawinan Jawa ATAU PROSESI PEMBERIAN ULOS KEPADA PASANGAN PENGANTIN BARU YANG SAH SEBAGAI KELUARGA dan DIAKUI DALAM ADAT !!

TAPI ITU TIDAK ADA SEPANJANG ACARA KONGRES DIASPORA INDONESIA !!

PERMAINANnya STANDAR !!
Kemudian kalau menurut saya YANG NAMANYA PULANG KAMPUNG itu MENYUGUHKAN parade makanan, minuman tradisional serta jajanan pasar yang mungkin masih diingat para warga diaspora ketika mereka kecil di kampungnya misalnya menyajikan KERAK TELOR dengan BIR PLETOK dari Betawi atau kue lupis bahkan KALAU PERLU CARA MEMASAKnya pun diPERLIHATKAN kepada public

TAPI ITU TIDAK ADA SEPANJANG ACARA KONGRES DIASPORA INDONESIA !!! MASIH BAGUSAN PERHELATAN JAKARTA FAIR cooyyy !!

YANG NAMANYA PULANG KAMPUNG itu pasti membawa sanak keluarga entah anak, mantu bahkan cucu dan untuk anak kecil pasti akan senang ketika melihat tanah leluhur keluarganya karena selama ini tidak pernah melihat dan PENASARAN dengan permainan anak kampung misalnya membuat batik atau bermain alat musik tradisional

NAMUN ITU TIDAK ADA SEPANJANG ACARA DIASPORA INDONESIA !! walau sebenarnya ada TAPI APAKAH PANTAS TEMPAT “KIDS CORNER” itu berada di BAWAH ESKALATOR dan TIDAK TERLIHAT OLEH UMUM !!

SATU CATATAN, apakah lokasi untuk anak-anak ini DIKETAHUI OLEH si PENGGAGAS, kalau dia tahu tapi cuek itu berarti sangat miris sekali karena kita SEMUA TAHU bahwa si PENGGAGAS dari Diaspora ini (tanpa disebut namanya pun kita tahu) MEMILIKI 3 ANAK yang USIA-nya masih DIBAWAH 18 TAHUN lantas kalau kondisinya seperti yang saya katakan di atas BISA DIBAYANGKAN kalau ketika sampai di negara sang ayah bertugas dan ditanya teman-teman dengan pertanyaan ini..

HAI TEMANKU, AKU DENGAR KAMU PULANG KAMPUNG BERSAMA AYAH-IBUMU UNTUK IKUTI KONGRES DIASPORA INDONESIA, APA SAJA YANG DITAMPILKAN DISANA ?!  APA SAJA YANG KAU LAKUKAN DISANA TEMAN ?! APAKAH YANG KAMU BERIKAN KEPADA KAMI DARI INDONESIA ?! trus jawabnya gimana kalau seperti yang penulis gambarkan kondisinya ?!

inii BARU DIASPORA INDONESIA, JAS MERAH
JAngan Sekali-kali MElupakan SejaRAH, yg lainnya ?
*jempol ke bawah*
LUCUnya lagi, selama tiga hari pagelaran diaspora, saya TIDAK MELIHAT PARA PESERTA-PANITIA DIASPORA MENGGUNAKAN PAKAIAN TRADISIONAL dalam artian misal PAKAIAN TRADISIONAL dari Manado atau Batak atau Jawa atau bahkan dari Papua !! walau HANYA SATU yang menggunakan pakaian adat Bali !!

Dalam penyajian acara pun sangat TIDAK PROFESSIONAL SEKALI padahal mereka ini adalah manusia-manusia cerdas dan terpilih tapi ya begitulah, DIMANA-MANA ketika ada sebuah kongres dengan mempetakan sebuah permasalahan menjadi kelompok-kelompok kecil tentunya hasil rapat dan situasinya pasti di-RANGKUM dan diberikan kepada bagian media center untuk dibagikan agar dapat dipublikasikan NAMUN NYATAnya !

baru HARI KEDUA itupun menjelang petang baru dibagikan dan TIDAK TERUPDATE lagi pada keesok-kan harinya begitu juga menjelang penutupan tidak ada bahan yang bisa diangkat para teman-teman jurnalis.



Jadi pertanyaan sekarang adalah APANYA YANG PULANG KAMPUNG kalau seperti ini bentuknya, saya malah mengACUNGI JEMPOL pagelaran JAKARTA FAIR yang BENAR-BENAR SAJIKAN BUDAYA INDONESIA yang sebenarnya..




Kalau seperti ini acaranya, saya diposisikan sebagai peserta / delegasi akan kecewa berat karena perjalanan ke Jakarta itu bukan perjalanan misalnya dari Jerman ke Belanda yang bisa makan waktu 1 jam atau Jakarta-Bandung dalam waktu 2 jam tetapi ini berpuluh ribu kilometer mengarungi setengah putaran bumi terus HASILNYA SEPERTI INI ?! dan ITU KOCEK SENDIRI ckckckckc… CERDAS SEKALI MANUSIA-MANUSIA INDONESIA DI LUAR NEGERI !!

Walaupun media banyak menulis keberhasilan Diaspora ini namun secara nurani, saya katakana GAGAL TOTAL karena TIDAK MAMPU MENUNJUKKAN BUDAYA INDONESIA secara NYATA baik itu TARIAN, MAKANAN, MINUMAN di KAMPUNGnya SENDIRI !!

kalau melihat seperti ini, JANGAN LAH BANGGA DENGAN ACARA TRADISIONAL INDONESIA di KBRI ketika ada peristiwa  misalnya 17 Agustusan atau hari nasional TETAPI di-KAMPUNG SENDIRI (baca : Indonesia) TIDAK DITONJOLKAN !!

Mungkin ini saja cerita saya MELIHAT KECERDASAN PARA MANUSIA INDONESIA yang berada di luar negeri (baca: Diaspora) dalam PULANG KAMPUNG ke negaranya walau acaranya TIDAK ADA UNSUR INDONESIAnya !!

Salam Diaspora (YANG TIDAK) Indonesia !!
JCC, August 2013

@Lorcasz

Ketika Kelompak 4LAY Petamburan Anti AS dan Yahudi Tapi Gunakan Produknya

Ada yang menarik ketika iseng berselancar di dunia maya tiba-tiba menemukan sebuah artikel dalam forum tentang seorang Habib dan kelompok 4LAY nya yang berasal dari komplek Petamburan (kok bisanya Lurah, Camat, RT/RW nya kasih ijin kawasan itu jadi markas sebuah ormas MUNA) merayakan ulang tahunnya dengan pawai namun dalam pawai tersebut justru yang membuat w ketawa ngakak sampe orang rumah bertanya-tanya.

Ada lah sebuah photo yang menampilkan sang Habib sedang berdiri sambil mengepalkan kepala di sebuah mobil, yaitu mobil buatan Amerika Serikat dengan merek Jeep Rubicon warna putih dengan no plat polisi pun agak menarik yaitu B 1 LPI

Yang membuat w tertawa ngakak adalah kita semua tahu lah bagaimana kiprah Habib dan para 4LAY nya yang selalu berteriak ANTI AS dan Yahudi bahkan Miras serta pornografi pun mereka alergi tapi kok sekarang DENGAN BANGGA nya mereka menaiki kendaraan yang jelas-jelas MADE IN USA yang mungkin saja yang merakit atau mencetuskan ide untuk merakit jenis mobil ini adalah YAHUDI !!

Ketika di tanya soal mobil MADE IN USA ini salah satu petingginya yang w kutip dari sebuah forum katanya ntu mobil punya pengusaha, simpatisan yang ingin mobilnya dipakai,

"Itu punya pengusaha, simpatisan yang ingin mobilnya dipakai," kata Sekretaris Dewan Syuro FPI Misbahul Anam

w jadi penasaran siapa PENGUSAHA TOLOL yang mau pinjamin mobil tersebut, semua orang sudah tau bagaimana kelakuan para kelompok 4LAY ini yang jelas-jelas merugikan masyarakat tapi kok ada ya yang mau PINJEMIN mobil yang harganya tidak hanya Rp100 juta atau sebangsa mobil murah tapi ini kelas premium.

Rubicon secara resmi dibanderol Rp885 juta, tentu belum on the road. Di situs yang memajang jual beli mobil, Rubicon dihargai dalam kisaran Rp950 jutaan. 

Tindakan ini udah jelas lah MUNAFIK nya ormas ini, SOK mengagungkan AGAMA tetapi nyatanya HEDON juga, kalau memang BERPEGANG TEGUH ama ISI NURANI DAN OTAK mereka yang men-DEWA-kan agama dalam hal ini hukum Islam ya kenapa tidak berpawai dengan jalan kaki, NUMPANG motor anggota 4LAY ya daripada harus menggunakan mobil MADE IN USA yang selama ini selalu ber-KOAR-KOAR amp berbusa-busa hampir menyerupai busa sabun pada cucian baju.

Percuma mereka MEMBELA DIRI soal mobil ini tapi itu sudah FAKTA, masih mempertahankan IDEOLOGI agama dan TERUS MENERIAKkan ANTI AS dan Yahudi ?! mungkin OTAK dan MATA mereka tertutup bahwa kalau yang ada di dunia ini adalah BUATAN-MADE IN USA dan YAHUDI ?!
Siapa yang berani taruhan KALAU ADA BARANG DI DUNIA INI YANG BUKAN PRODUKSI USA dan YAHUDI ?!
Kita LIHAT, telepon selular walau itu MAU BUATAN Tiongkok, Korea, Jepang atau AS sendiri pun PASTI ORANG YANG MERENCANAKAN PEMBUATAN Ponsel itu MEMILIKI DARAH YAHUDI atau keturunannya Yahudi walau dia warga negara lain !!

Atau Televisi yang anda tonton, komputer baik di rumah, kantor atau tab yang sering anda bawa PASTI ORANG YANG ,MERENCANAKAN PEMBUATAN televisi itu MEMILIKI DARAH YAHUDI atau keturunannya Yahudi walau dia warga negara lain !!

Baju, sorban, kain, sajadah atau yang berkaitan dengan agama pasti diHASIL-kan dari sebuah mesin atau jarum, PASTI ORANG DALAM RENCANA PEMBUATAN mesin jahit, bordir, jarum MEMILIKI DARAH YAHUDI atau keturunannya Yahudi walau dia warga negara lain !!

Jadi apalah GUNA nya mengatakan ANTI AS dan Yahudi tapi kalau dirumah nya ada Televisi, berkomunikasi dengan ponsel pintar, pake pakaian gamis, sorban dan kain model Yasser Arafat KALAU TERNYATA DIBALIK pembuatan itu semua MELIBATKAN AS dan YAHUDI, Bener ndak ?!

BUAT HABIB dan Kelompok 4LAY nya cuma mo bilang JANGAN SOK BILANG ANTI AS dan YAHUDI kalau ternyata KALIAN MENYUKAI PRODUKnya, walau BELA atau JELASIN apapun PERCUMA, KALIAN ITU MUNAFIK !! BERANI MUNCUL SETELAH REFORMASI BERPAWAI, Ketika 32 tahun bersama Soeharto KALIAN KEMANA ?! TAKUT?! 

@Lorcasz

Melihat dari Dekat Anak-anak Cheers

Bukan maksud apa-apa ini karena w temenenin cewek w ketemu orang yang kebetulan salah satu guru atau pelatih dari Cheersleader.

w anterin cewek w ke Thamrin City untuk ketemu dengan seorang pria yang bernama Fery yang kebetulan di Thamrin City ada acara lomba cheerleader tingkat SLTP dan SMU

Akhirnya w tiba di Thamrin City dan benar memang ada cara lomba Cheerleader tingkat SLTP dan SMU se jabodetabek.

Siapa yang tak kenal dengan cheerleader atau Cheers, sebuah atraksi olahraga yang diperagakan cewek-cewek muda, seksi, bohay dalam membentuk sebuah formasi baik pyramid atau lempar-melempar

Tapi begitu melihat cheers yang di tempat cewek w ketemuan agak miris dan prihatin, kenapa ? bukan maksud untuk menyindir, melecehkan atau mendropkan semangat tapi fakta berbicara.

Kita bisa lihat bagaimana kelincahan para cheers terutama dari kiblat Amerika Serikat atau Asia dalam hal ini Jepang terlihat dari proposionalnya badan mereka yang tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gemuk termasuk mimic wajah ketika melakukan kegiatan.

kalau sudah melihat para cheers dari AS dan Jepang sekarang bandingkan dengan Indonesia apakah sudah sesuai ?!

Ini lah yang membuat w miris dengan apa yang w lihat di Thamrin City tanpa mengurangi kemampuan mereka tetapi itulah faktanya.

Banyak w liat Cheers tidak seperti cheers pada umumnya, misal ukuran badan dimana seperti yang w bilang ada yang kurus tapi kurus banget terus ada yang gemuk banget kalau seperti gimana performancenya yaa.

Dan terbukti dari beberapa cheers yang tampil hampir semuanya bagi w pribadi tidak layak tampil karena ya itu dari segi tubuh tidak proposional dan akibatnya ketika melakukan aksi flyer (dilempar) banyak yang tidak mampu menahan temannya karena mungkin bagi mereka proposional tetapi bagi w tidak.

W melihat kurang proposional para cheers ini tidak ditunjang dengan kadar konsumsi yang sesuai, w lihat para cheers ini dengan gampangnya mengkonsumsi bahan-bahan yang jelas-jelas dilarang atau diharamkan dalam komunitas misalnya konsumsi jagung dalam cup dalam banyak dijual di mal-mal padahal itu jelas-jelas jagungnya berisikan materi yang tidak sehat misal ada mentega, minyak walau jagungnya c bener jagung bukan olahan tetapi bukannya itu tidak diperbolehkan.

Bagi w cheers di Indonesia itu kalau mau berkembang ya harus dimulai dari pola dalam diri para pelakunya seperti konsumsi yang sesuai dengan pengawasan yang sangat ketat oleh pelatihnya namun ya seperti banyak kelakuan pelatih hanya bisa menjamin ketika mereka di sekolah atau klub lepas keluar dari pintu tidak diawasi padahal seharusnya walau tidak diawasi pelatih juga harus bisa tau kondisinya tanpa harus menanyakan langsung ke anak cheers itu sendiri

Ya semoga kedepannya cheers Indonesia lebih maju, lebih proporsional dalam hal tubuh dan konsumsinya supaya bisa bersaing dengan cheers AS dan Jepang bukan sekedar gaya-gayaan untuk mendapatkan perhatian cowok atletis yang kemudian berujung di kasur empuk bergoyang dengan keringat bercucuran dan lendir dimana-mana uuuppsss…
Sukses selalu cherrleaders Indonesiaa…

Thamrin City, 26082013 17:30

@Lorcasz

Senin, 19 Agustus 2013

Soal Diaspora, Sri Mulyani Sarankan Ikuti Pola India dan Israel

Indonesia dengan segala keberadaannya seharusnya mampu mengendalikan terutama dalam hal anggaran belanja negara namun kenyataannya tidak seperti yang dilakukan oleh India dan Israel dengan kekuatan diasporanya mampu membantu APBN negara tersebut.

Hal ini disampaikan Managing Director World Bank, Sri Mulyani Indrawati dalam diskusi Diaspora Power: Its Relevance for Indonesia yang diadakan di JCC rangkaian Kongres Diaspora Indonesia.

"India dan Israel adalah negara-negara yang betul-betul menggunakan diasporanya untuk membiayai negaranya," ucap mantan menteri keuangan ini.

Selain itu juga dirinya  mendorong agar komunitas daripada Diaspora Indonesia mempunyai langkah yang lebih konkret.

"Saya berharap dari Kongres Diaspora ke II ini, agar ada langkah yang lebih konkret,”ucapnya
Dirinya mengusulkan agar para pengusaha di Indonesia bisa berkontribusi banyak bagi keuangan di Indonesia. karena selama ini di mata Internasional, masih ada kesan negatif tentang Indonesia.


"Macet, korupsi dan berbagai hal lain, namun ketika Indonesia bisa menghadapi krisis global yang terjadi belakangan, pujian mengalir. "Indonesia dianggap outstanding," ujarnya

JCC, 19082013, 09.31

Sri Mulyani : Potensi Diaspora Indonesia Kekuatan Ekonomi Utama

Ada yang menarik dari hari kedua Kongres Diaspora Indonesia di Jakarta ini dengan hadirnya mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan memberikan paparannya dihadapan lebih dari tiga ribu delegasi dari 26 negara.

Mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank, berada di Tanah Air menghadiri kongres Jaringan Diaspora Indonesia.
Dalam acara bertajuk Diaspora Power: Its Relevance For Indonesia, Sri Mulyani menyampaikan pandangan mengenai potensi diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara, sebagai sebuah kekuatan ekonomi yang cukup potensial.

Menurutnya berdasarkan data dari segi remitansi hingga kuartal I/2013 jumlah kiriman uang dari luar negeri ke kawasan Indonesia sekitar USD1,8 miliar walau biaya administrasinya masih cukup tinggi sekitar 10%

"Dari sisi remitansi, sampai kuartal I/2013 kira-kira kiriman uang dari luar negeri ke Indonesia sekitar US$1,8 miliar, walau biaya pengiriman uang dari luar negeri ke Tanah Air masih cukup tinggi, berkisar 10%.,”ucapnya.

Menurutnya masalah ini menjadi faktor yang memperlemah daya saing dan keenganan masyarakat Indonesia di luar negeri mengirimkan dana melalui perbankan.


Bahkan dalam forum G-20,menurutnya sejumlah negara mulai memikirkan adanya keseragaman biaya pengiriman uang dengan besaran kira-kira sekitar 5%.


JCC, 18072013, 09:16
@Lorcasz

Sabtu, 17 Agustus 2013

Negara ini belum Merdeka Coy

Hai.. apa kabar ? semoga pada bae-bae semua ya, oh ya w mo ucapin Met Lebaran dulu nich, mohon maaf lahir batin semoga selalu diberi keberkahan dan sukses selalu yaa. Tuhan Berkati.

Ga berasa sudah masuk bulan Agustus aja nich, kalau udah Agustus berarti bulan kemerdekaan dimana setiap tanggal 17 bulan Agustus ini kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan tahun ini adalah Indonesia berusia ke-68.

Tapi sebenarnya apakah negara ini sudah merdeka coy dari yang namanya penjajahan ? pasti banyak yang bilang udah merdeka tapi bagi w negara ini belum sepenuhnya merdeka.

Kalo merdeka dari penjajahan dan membentuk negara iya itu pasti namun setelah merdeka dan menjadi negara apakah itu sudah bebas dari penjajahan ? belum tentu.

Kalau memang saat ini negara kita sudah merdeka tentunya tidak akan manusia-manusia yang sering kita temui di bawah jembatan kawasan Pasar Rumput-Guntur.

Sekarang coba apakah disetiap lampu merah sudah bersih dari kaum ibu dengan menggendong anak atau anak sewaan atau ada kakek tua meringis karena menahan beban dari gerobaknya atau anak muda dengan penuh tato, antic penuh di sekujur tubuhnya yang (maaf) bau?  belum kan..

atau

Kalau memang saat ini negara kita sudah merdeka tentunya kita bisa kenyang dengan mengkonsumsi daging sapi dan ayam produksi dalam negeri, makan bakso atau mie ayam atau nasi uduk serta goreng yang disertai bawang goreng yang dikirim dari Brebes.

Atau

Kalau memang saat ini negara kita sudah merdeka tentunya kita khususnya para pelajar dari mulai SD hingga SMU tidak perlu pulang hingga sore atau malam bahkan tidak perlu berebutan kursi setiap tahun akademik baru bener ga ?!

Bahkan w pernah ngelihat anak SD pulang pkl 15.30 dan dalam kendaraan umum ntu anak duduk lemes bahkan tertidur pulas sampe harus dibangunkan oleh penjemputnya, inikah yang namanya merdeka ?!

Atau

Kalau emang kita sudah merdeka, kenapa masih pada ribut ketika bensin di naikin terutama para pemilik mobil pribadi (walau KREDIT belinya) bahwa dibilang kemahalan namun apakah itu bisa diamini secara dia beli mobil tapi giliran bensin maunya murah, sementara negara Kamboja saja yang secara penduduknya kere bahkan GA BANGET dibanding negara ini mampu ntu beli bensin yang harganya Rp16 ribu untuk satu liter !!

Tapi nyatanya apakah pertanyaan yang w jawab itu sudah terjawab dengan nyata ?!  


Jadi masih bertanya apakah negara ini sudah merdeka ?


Pegangsaan Timur 56, 16072013 17:09
@Lorcasz


Jumat, 16 Agustus 2013

Galery Photo : Napak Tilas Kemerdekaan

 Photo-photo ini w ambil ketika mengikuti rangkaian acara napak tilas kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Museum Joang 45, Museum Perumusan Teks Proklamasi dan Tugu Proklamasi..

Dengan mengambil rute I yaitu BERJALAN KAKI dari Museum Joang 45 di kawasan Cikini menuju Museum Perumusan Teks Proklamasi yang beradi di kawasan Taman Suropati, menyusri kawasan Menteng, Teuku Umar, Taman Suropati.