Istimewa |
WASHINGTON DC, - Ada yang menarik serta bingung dimana
tiba-tiba muncul niatan kembali normal hubungan antara AS dengan Kuba yang
selama lebih 50 tahun mendingin.
Adalah Pemimpin Tertinggi umat Katholik dunia, Paus
Fransiskus yang menjadi orang dibalik normalnya hubungan antara Amerika Serikat
dan Kuba.
Paus Fransiskus dalam situasi ini bertindak sebagai
penasihat utama dalam proses normalisasi hubungan diplomatic Kuba dan AS.
Istimewa |
Sebagaimana informasi yang beredar dikedua negara,
Paus dan Vatikan berada dibalik normalisasi hubungan ini sudah terlibat sejak
awal Maret 2012 dengan datangnya anggota parlement AS mengunjungi kantor
perwakilan kepausan di kawasan Washington Embassy Row untuk meminta bantuan.
Kemudian pada awal musim panas 2014, Paus kirimkan
surat pribadi kepada dua pemimpin negara secara terpisah, Barack Obama dan Rau
Castro untuk mendesak mereka saling bertukar tawanan dan memperbaiki hubungan
setelah puluhan tahun.
Bahkan menurut sumber pejabat AS mengatakan ketika
Presiden Obama melakukan kunjungan ke Vatikan pada Maret lalu, pembicaraan
rahasia soal Kuba pun menjadi sajian utama.
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus ternyata
mendapatkan hal positif dari Presiden Amerika, Barack Obama dimana dalam
keterangan persnya dirinya berterima kasih kepada Paus yang menjadi contoh
moral yang menunjukkan kita harus berusaha mencapai dunia yang lebih baik.
“Saya ingin berterima kasih kepada Yang Mulia Paus
Fransiskus yang menjadi contoh moral yang menunjukkan bagaimana kita harus
berusaha untuk mencapai dunia yang lebih baik daripada hanya menerima dunia apa
adanya,”ucap Obama.
Istimewa |
Ucapan positif dan terima kasih kepada Paus Fransiskus
juga terlontar dari bumi Havana dimana Presiden Kuba, Raul Castro menyampaikan
keterangan persnya di stasiun televisi nasional negeri itu.
Sementara itu dari Kantor Paus Fransiskus, Vatikan
mengeluarkan pernyataan dimana Paus mengapresiasikan selamat atas keputusan
sejarah tersebut yang diambil kedua pemerintah dalam memulai hubungan
bersejarah ini.
“Paus Fransiskus mengekspresikan selamat bagi
keputusan bersejarah yang diambil oleh pemerintah Kuba dan Amerika Serikat
untuk memulai kembali hubungan diplomatic dengan tujuan mengatasi kesulitan
yang dialami keduanya dalam sejarah mereka, bagi kepentingan rakyat kedua
negara,”ucapnya
Selain masalah hubungan AS dengan Kuba, Paus juga
menyoroti proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang berjalan di
tempat.
Memperbaiki hubungan AS dengan Kuba adalah yang
pertama dilakukan Paus dan Kantor Kepausan Vatikan dalam usaha diplomasi
wilayah tersebut terhadap dunia Internasional.
Istimewa |
Sebagai informasi, Kuba dan Amerika Serikat adalah
musuh abadi yang sudah diketahui secara global dimana secara ideology sejak
revolusi 1959 dimana menempatkan Fidel Castrol, kaka daripada pemimpin Kuba
saat ini, Raul Castro.
Terkait dengan situasi tersebut, Amerika Serikat
memutuskan hubungan diplomatic dengan
Kuba pada tahun 1961 karena negara tersebut menjadi kiri dan sekutu dekat Bekas
Uni Sovyet di pulau yang terletak hanya 140 kilometer dari Florida.
Efek dari pemutusan hubungan diplomatic tersebut penuh
dengan drama seperti krisis mata-mata, pengungsi dan yang paling fenomenal
adalah rudal Kuba pada Oktober 1962 yang membuat gembar dunia terancam perak
nuklir.
Fidel Castro sendiri akhirnya memberikan mandate
negara kepada adiknya Raul Castro pada tahun 2008 lalu dengan mempertahankan
sistem politik satu partai.
Kontak Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz