Jumat, 19 Desember 2014

Paus Fransiskus di Balik Normalnya Hubungan AS-Kuba

Istimewa
WASHINGTON DC, - Ada yang menarik serta bingung dimana tiba-tiba muncul niatan kembali normal hubungan antara AS dengan Kuba yang selama lebih 50 tahun mendingin.

Adalah Pemimpin Tertinggi umat Katholik dunia, Paus Fransiskus yang menjadi orang dibalik normalnya hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba.

Paus Fransiskus dalam situasi ini bertindak sebagai penasihat utama dalam proses normalisasi hubungan diplomatic Kuba dan AS.

Istimewa
Sebagaimana informasi yang beredar dikedua negara, Paus dan Vatikan berada dibalik normalisasi hubungan ini sudah terlibat sejak awal Maret 2012 dengan datangnya anggota parlement AS mengunjungi kantor perwakilan kepausan di kawasan Washington Embassy Row untuk meminta bantuan.

Kemudian pada awal musim panas 2014, Paus kirimkan surat pribadi kepada dua pemimpin negara secara terpisah, Barack Obama dan Rau Castro untuk mendesak mereka saling bertukar tawanan dan memperbaiki hubungan setelah puluhan tahun.

Bahkan menurut sumber pejabat AS mengatakan ketika Presiden Obama melakukan kunjungan ke Vatikan pada Maret lalu, pembicaraan rahasia soal Kuba pun menjadi sajian utama.

Apa yang dilakukan Paus Fransiskus ternyata mendapatkan hal positif dari Presiden Amerika, Barack Obama dimana dalam keterangan persnya dirinya berterima kasih kepada Paus yang menjadi contoh moral yang menunjukkan kita harus berusaha mencapai dunia yang lebih baik.

“Saya ingin berterima kasih kepada Yang Mulia Paus Fransiskus yang menjadi contoh moral yang menunjukkan bagaimana kita harus berusaha untuk mencapai dunia yang lebih baik daripada hanya menerima dunia apa adanya,”ucap Obama.
Istimewa

Ucapan positif dan terima kasih kepada Paus Fransiskus juga terlontar dari bumi Havana dimana Presiden Kuba, Raul Castro menyampaikan keterangan persnya di stasiun televisi nasional negeri itu.

Sementara itu dari Kantor Paus Fransiskus, Vatikan mengeluarkan pernyataan dimana Paus mengapresiasikan selamat atas keputusan sejarah tersebut yang diambil kedua pemerintah dalam memulai hubungan bersejarah ini.

“Paus Fransiskus mengekspresikan selamat bagi keputusan bersejarah yang diambil oleh pemerintah Kuba dan Amerika Serikat untuk memulai kembali hubungan diplomatic dengan tujuan mengatasi kesulitan yang dialami keduanya dalam sejarah mereka, bagi kepentingan rakyat kedua negara,”ucapnya

Selain masalah hubungan AS dengan Kuba, Paus juga menyoroti proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang berjalan di tempat.

Memperbaiki hubungan AS dengan Kuba adalah yang pertama dilakukan Paus dan Kantor Kepausan Vatikan dalam usaha diplomasi wilayah tersebut terhadap dunia Internasional.

Istimewa
Sebagai informasi, Kuba dan Amerika Serikat adalah musuh abadi yang sudah diketahui secara global dimana secara ideology sejak revolusi 1959 dimana menempatkan Fidel Castrol, kaka daripada pemimpin Kuba saat ini, Raul Castro.

Terkait dengan situasi tersebut, Amerika Serikat memutuskan  hubungan diplomatic dengan Kuba pada tahun 1961 karena negara tersebut menjadi kiri dan sekutu dekat Bekas Uni Sovyet di pulau yang terletak hanya 140 kilometer dari Florida.

Efek dari pemutusan hubungan diplomatic tersebut penuh dengan drama seperti krisis mata-mata, pengungsi dan yang paling fenomenal adalah rudal Kuba pada Oktober 1962 yang membuat gembar dunia terancam perak nuklir.

Fidel Castro sendiri akhirnya memberikan mandate negara kepada adiknya Raul Castro pada tahun 2008 lalu dengan mempertahankan sistem politik satu partai.


Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz