JAKARTA, - Republik Federal Jerman tetap akan komitmen
sebagai mitra dalam rekonstruksi dan pembangunan di Aceh pasca Tsunami yang
memasuki tahun kesepuluh.
Hal ini disampaikan Kedutaan Besar Republik Federal
Jerman untuk Indonesia kedudukan di Jakarta dalam siaran persnya memperingati
10 tahun tragedy Tsunami Aceh.
Dalam paparannya, Kedubes Jerman mengatakan bahwa pihaknya
memberikan bantuan kepada masyarakat Aceh dan Nias sebesar 178 juta euro dan
sekitar 11 juta Euro melalu perwakilan multi donor.
Sepanjang pemulihan Tsunami dalam hal rekonstruksi dan
rehabilitasi lembaga kerjasama pembangunan Jerman, GIZ memberikan bantuan
teknis dan KfW untuk bantuan keuangan.
Di Aceh, Pemerintah Jerman memprioritaskan untuk
merekonstruksi sekitar 7,600 rumah baru di sekitar 92 desa untuk 30,000 orang
yang akan menempatinya.
Selain rumah, lembaga kerjasama Jerman juga membantu
dalam perencanaan dalam pemasokan sanitasi air bersih, listrik dan pembuangan
limbah dengan totak nilai 41 juta Euro.
Untuk pendidikan, Jerman pun membangun sekolah temasuk
sekolah menengah dan kejuruan dengan anggaran 44 juta Euro.
Salah satu rekonstruksi dan modernisasi 10 sekolah
kejuruan dan tujuh sekolah tinggi, di antaranya SMK 1-3 di Banda Aceh.
Ilustrasi - Istimewa |
Selanjutnya 21 sekolah kejuruan telah disediakan
dengan peralatan. Hal ini memberikan lebih dari 12.000 siswa tempat di mana
mereka bisa belajar.
Kerjasama pembangunan di sektor ini masih berlangsung
hingga 2014 dan juga telah memberikan kontribusi terhadap metode pengajaran
modern termasuk kerjasama yang lebih kuat dengan sektor swasta.
Berbagai proyek di sektor pemerintahan yang baik telah
mendukung pemerintah daerah pada tingkat yang berbeda.
Dokumen identifikasi merupakan prasyarat untuk
penggunaan layanan pemerintah dan dengan demikian penting untuk keamanan
sehari-hari.
Dua belas unit layanan mobile telah dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada 2.700 desa yang paling parah terkena dampak
tsunami, di mana KTP dan akta kelahiran telah diterbitkan langsung ke desa.
Tanpa bantuan kerjasama pembangunan Jerman,
pendaftaran pemilih untuk pemilu demokratis pertama pada bulan Desember 2006
akan sulit. Sementara itu, 2,6 juta warga di Aceh memiliki kartu identitas
baru.
Jerman juga telah memberikan kontribusi lebih dari 40
juta Euro untuk pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami (GITEWS), yang
sekarang beroperasi penuh dan akan membantu untuk mencegah tsunami di masa
mendatang dari memiliki pengaruh yang sangat buruk seperti yang terakhir.
Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz