JAKARTA, - Pemerintah
Indonesia terus memantau dari dekat perkembangan situasi di Yaman setelah
kelompok milisi Al-Houthi mengambil alih pemerintahan dan Ibukota Sana’a.
Sebagaimana informasi yang
diberikan dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email mengatakan
dengan melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini, kelompok milisi
tidak hanya menduduki Ibukota, namun mulai bergerak ke wilayah lain sehingga
mengakibatkan situasi keamanan yang bergejolak.
KBRI Sana'a - Istimewa |
Pemerintah Indonesia
mengkhawatirkan situasi politik yang terus berkembang ini akan menciptakan
krisis keamanan yang dapat memakan korban sipil, terutama WNI yang berada di
sana.
Menurut data KBRI Sana’a,
jumlah WNI yang berada di wilayah Yaman berjumlah kurang lebih 4.159 orang yang
tersebar di seluruh Yaman dan sebagian besar merupakan pelajar/mahasiswa dengan
jumlah sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang Buruh Migran.
Mengingat situasi yang
semakin tidak kondusif dan untuk mengantisipasi memburuknya situasi tersebut,
Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rencana evakuasi bagi WNI untuk dapat
segera dipulangkan ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia
menghimbau WNI yang berada di Yaman, khususnya ibukota Sana’a, untuk selalu
waspada dan berhati-hati.
Selain itu, Pemerintah juga
menghimbau agar untuk saat ini seluruh WNI menunda kunjungan ke Yaman hingga keadaan
menjadi lebih kondusif.
KBRI Sanaa di Yaman membuka
layanan emergency number yang dapat diakses 24 jam dengan nomor : +967 738 115
555 bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz