Rabu, 18 Februari 2015

Indonesia Terus Pantau Situasi Yaman

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia terus memantau dari dekat perkembangan situasi di Yaman setelah kelompok milisi Al-Houthi mengambil alih pemerintahan dan Ibukota Sana’a.

Sebagaimana informasi yang diberikan dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email mengatakan dengan melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini, kelompok milisi tidak hanya menduduki Ibukota, namun mulai bergerak ke wilayah lain sehingga mengakibatkan situasi keamanan yang bergejolak.

KBRI Sana'a - Istimewa
Pemerintah Indonesia mengkhawatirkan situasi politik yang terus berkembang ini akan menciptakan krisis keamanan yang dapat memakan korban sipil, terutama WNI yang berada di sana.

Menurut data KBRI Sana’a, jumlah WNI yang berada di wilayah Yaman berjumlah kurang lebih 4.159 orang yang tersebar di seluruh Yaman dan sebagian besar merupakan pelajar/mahasiswa dengan jumlah sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang Buruh Migran.

Mengingat situasi yang semakin tidak kondusif dan untuk mengantisipasi memburuknya situasi tersebut, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan rencana evakuasi bagi WNI untuk dapat segera dipulangkan ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia menghimbau WNI yang berada di Yaman, khususnya ibukota Sana’a, untuk selalu waspada dan berhati-hati.

Selain itu, Pemerintah juga menghimbau agar untuk saat ini seluruh WNI menunda kunjungan ke Yaman hingga keadaan menjadi lebih kondusif.

KBRI Sanaa di Yaman membuka layanan emergency number yang dapat diakses 24 jam dengan nomor : +967 738 115 555 bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz