JAKARTA, - Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Brasil, Toto Riyanto akhirnya tiba di Jakarta
sejak Senin (23/2) pagi setelah dipanggil pulang oleh pemerintah.
Dipanggil pulangnya Dubes RI
ini terkait insiden pelecehan diplomatic yang dilakukan Presiden Brasil ketika
akan menyampaikan surat kredensial sebagai tanda untuk bekerja mewakili
Indonesia.
Dok. Kemlu RI |
Penjelasan Dubes Toto ini
disampaikan ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana dengan didampingi
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
“Rencananya yang memberikan
credential letter adalah saya dulu, tapi saatnya saya harus melaksanakan. Saya
dipanggil oleh Menlu mereka ke dalam suatu ruangan dan menyatakan bahwa
penyerahan credential saya ditunda,”ucapnya.
Mantan petinggi TNI AU ini
mengatakan dirinya mendapatkan giliran pertama dalam menyerahkan kredential
disamping terdapat lima dubes negara lainnya yang akan melakukan kegiatan
serupa di Istana.
Dengan perlakuan tersebut
yang dianggap tidak wajar, dirinya langsung melaporkan peristiwa tersebut
kepada Kementerian Luar Negeri RI, dan dengan cepat Kemlu pun memutuskan
Dirinya pulang ke Jakarta untuk konsultasi.
“Yang jadi persoalan adalah
pada waktu itu saya datang bukan hanya atas nama saya pribadi tetapi saya
membawa surat atas nama presiden saya dan seluruh rakyat Indonesia. Di situ
saya merasa sebagai hal yang tidak wajar,”ucapnya.
Mantan Atase Pertahanan RI
di London dan New York ini menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan undangan resmi
melalui nota diplomatic dari Departemen Luar Negeri Brasil pada Kamis (19/2)
untuk diminta hadir pada Jumat (20/2) pagi untuk mengikuti penyerahan
kredensial yang sudah dibawa dari Jakarta.
“Pukul 08.15 (tanggal 20
Februari 2015) protokol datang menjemput saya ke Wisma Indonesia dan membawa
kendaraan dari Pemerintah Brasil siap dengan benderal Indonesia dan bendera
Brasil dilengkapi dengan 2 voorijder untuk mengantar saya ke Istana. Itu saya
lakukan sesuai petujuk protokol,”ucapnya.
Setiba di Istana, alumni
Akabri Angkatan Udara 1973 ini masuk lewati jalur kehormatan dengan didampingi
para diplomat Indonesia, kemudian Toto menerima briefing terkait pelaksanaan
kredensial tersebut.
“Meskipun dalam penundaan
itu disampaikan alasannya apa sebabnya. Saya kira kita tahu semua pasti ada
kaitannya dengan rencana hukuman mati yang kedua,”ucapnya.
Saat ini, Toto berada di
Jakarta dan tidak tahu sampai kapan dirinya di Indonesia dan kembali ke Brasil.
Kontak Blog >
ervanca@Gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz