Selasa, 24 Februari 2015

Dubes RI untuk Brasil Berikan Kronologi Kejadian

JAKARTA, - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Brasil, Toto Riyanto akhirnya tiba di Jakarta sejak Senin (23/2) pagi setelah dipanggil pulang oleh pemerintah.

Dipanggil pulangnya Dubes RI ini terkait insiden pelecehan diplomatic yang dilakukan Presiden Brasil ketika akan menyampaikan surat kredensial sebagai tanda untuk bekerja mewakili Indonesia.

Dok. Kemlu RI
Penjelasan Dubes Toto ini disampaikan ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana dengan didampingi Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi

“Rencananya yang memberikan credential letter adalah saya dulu, tapi saatnya saya harus melaksanakan. Saya dipanggil oleh Menlu mereka ke dalam suatu ruangan dan menyatakan bahwa penyerahan credential saya ditunda,”ucapnya.

Mantan petinggi TNI AU ini mengatakan dirinya mendapatkan giliran pertama dalam menyerahkan kredential disamping terdapat lima dubes negara lainnya yang akan melakukan kegiatan serupa di Istana.

Dengan perlakuan tersebut yang dianggap tidak wajar, dirinya langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Kementerian Luar Negeri RI, dan dengan cepat Kemlu pun memutuskan Dirinya pulang ke Jakarta untuk konsultasi.

“Yang jadi persoalan adalah pada waktu itu saya datang bukan hanya atas nama saya pribadi tetapi saya membawa surat atas nama presiden saya dan seluruh rakyat Indonesia. Di situ saya merasa sebagai hal yang tidak wajar,”ucapnya.

Mantan Atase Pertahanan RI di London dan New York ini menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan undangan resmi melalui nota diplomatic dari Departemen Luar Negeri Brasil pada Kamis (19/2) untuk diminta hadir pada Jumat (20/2) pagi untuk mengikuti penyerahan kredensial yang sudah dibawa dari Jakarta.

“Pukul 08.15 (tanggal 20 Februari 2015) protokol datang menjemput saya ke Wisma Indonesia dan membawa kendaraan dari Pemerintah Brasil siap dengan benderal Indonesia dan bendera Brasil dilengkapi dengan 2 voorijder untuk mengantar saya ke Istana. Itu saya lakukan sesuai petujuk protokol,”ucapnya.

Setiba di Istana, alumni Akabri Angkatan Udara 1973 ini masuk lewati jalur kehormatan dengan didampingi para diplomat Indonesia, kemudian Toto menerima briefing terkait pelaksanaan kredensial tersebut.

“Meskipun dalam penundaan itu disampaikan alasannya apa sebabnya. Saya kira kita tahu semua pasti ada kaitannya dengan rencana hukuman mati yang kedua,”ucapnya.

Saat ini, Toto berada di Jakarta dan tidak tahu sampai kapan dirinya di Indonesia dan kembali ke Brasil.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz