PORT MORESBY, Menteri Luar
Negeri RI, Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan koleganya Menlu Papua
Nugini Hon Rimbink Pato di pusat kota Port Moresby.
Dalam kunjungan pertama
kalinya sejak menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ke Papua Nugini merupakan
cerminan dari kedekatan dan pentingnya hubungan bilateral atara kedua negara.
Sebagaimana diinformasikan
Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI dalam siaran persnya mengatakan bahwa
kedua Menlu mengakui kepentingan strategis yang ada dari hubungan khusus antar
kedua negara dengan memperhatikan lokasi geografis serta latar belakang dan
warisan budaya Melanesia yang dimiliki Indonesia dan Papua Nugini
“Kedua Menlu mengakui
kepentingan strategis yang ada dari hubungan khusus antara Indonesia dengan
Papua Nugini, dengan memperhatikan lokasi geografis serta latar belakang dan
warisan budaya Melanesia yang dimiliki oleh kedua negara. Kedua Menlu
menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara didasarkan pada prinsip
saling menguntungkan dan saling menghormati integritas territorial,”demikian
penjelasan dari Kemlu RI
Dalam pertemuan telah
dibicarakan cara dan upaya untuk lebih meningkatkan kerja sama antara Indonesia
dengan Papua Nugini dalam kerangka Kemitraan Strategis yang disetujui di tahun
2013.
Untuk itu, kedua Menlu telah
menyetujui untuk meningkatkan upaya dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan
yang telah disepakati pada Plan of Action tahun 2013, terutama di bidang kerja
sama ekonomi, pemajuan konektivitas serta hubungan antar masyarakat
(people-to-people), peningkatan manajemen perbatasan serta penguatan kerja sama
di bidang peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.
Selain itu juga Kedua Menlu
menekankan pentingnya mendorong upaya peningkatan perdagangan, termasuk di
pasar perbatasan.
Walaupun nilai perdagangan
kedua negara pada tahun 2009 – 2013 telah bertumbuh sebesar 18,73%.
Kedua Menlu
menggarisbawahi bahwa masih terdapat banyak kesempatan yang dapat diraih. Untuk
itu, mereka akan meningkatkan upaya untuk mendorong sektor swasta dalam
melakukan perdagangan dan investasi lintas batas yang lebih besar.
Sedangkan dalam bidang hubungan antar masyarakat, kedua Menlu
menyetujui untuk mendorong kerja sama di bidang kepemudaan dan olahraga,
pendidikan, serta hubungan antar-budaya dan antar-masyarakat di daerah
perbatasan.
Mereka juga mendiskusikan
upaya untuk meningkatkan pariwisata dan bisnis lintas batas melalui
konektivitas yang lebih baik, antara lain dengan memajukan transportasi udara,
infrastruktur jalan di daerah perbatasan serta fasilitas visa-on-arrival.
Kedua Menlu juga menyambut
baik rencana peresmian tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini serta kantor
Border Development Agency (BDA) di perbatasan Skouw-Wutung di tahun ini.
Sebagai bentuk realisasi
dari komitmen Indonesia sebesar US$ 20 juta untuk program pengembangan
kapasitas bagi negara-negara MSG, kedua Menlu sepakat bahwa tim teknis akan
melakukan pertemuan pada tahun ini untuk mendiskusikan ruang lingkup kerja sama
pengembangan kapasitas yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi
pembangunan Papua Nugini.
Menlu RI juga memberikan
mesin pemroses kerang dan modul bagi pelatihan UMKM untuk membuat perhiasan
berbahan dasar kerang, yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini di Papua New
Guniea.
Terkait isu-isu regional,
Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung
Keketuaan Papua New Guinea di APEC pada tahun 2018, sebagaimana diputuskan
dalam APEC Leaders’ Declaration di Beijing tahun lalu.
Sementara itu, Menlu Papua
Nugini menyepakati bahwa sebagai bagian dari keterlibatan Indonesia yang
semakin kuat di MSG, pihaknya akan mengintensifkan komunikasi mengenai isu-isu
terkait dengan MSG. Kedua Menlu akan mendorong saling kunjung, kontak, dan
konsultasi secara reguler antara Indonesia dan Anggota MSG.
Menlu Papua Nugini akan
menyampaikan undangan bagi Menlu RI untuk hadir di Pacific Islands Forum pada
7-11 September 2015 di Port Moresby, Papua New Guinea.
Dalam kesempatan bersejarah
ini, Menlu RI menyampaikan undangan dari Presiden RI kepada Perdana Menteri
Papua Nugini untuk menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika 1955
dan 10 Tahun Kemitraan Strategis Asia-Afrika pada tanggal 19-24 April 2015.
Selain itu, Menlu RI
menyampaikan penghargaannya atas sambutan hangat dan penerimaan yang sangat
baik terhadap Menlu RI beserta seluruh delegasi Indonesia selama kunjungan di
Port Moresby.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz