Sabtu, 28 Februari 2015

Perdana, Menteri Luar Negeri RI Berkunjung ke PNG

PORT MORESBY, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan koleganya Menlu Papua Nugini Hon Rimbink Pato di pusat kota Port Moresby.

Dalam kunjungan pertama kalinya sejak menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ke Papua Nugini merupakan cerminan dari kedekatan dan pentingnya hubungan bilateral atara kedua negara.

Sebagaimana diinformasikan Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI dalam siaran persnya mengatakan bahwa kedua Menlu mengakui kepentingan strategis yang ada dari hubungan khusus antar kedua negara dengan memperhatikan lokasi geografis serta latar belakang dan warisan budaya Melanesia yang dimiliki Indonesia dan Papua Nugini

“Kedua Menlu mengakui kepentingan strategis yang ada dari hubungan khusus antara Indonesia dengan Papua Nugini, dengan memperhatikan lokasi geografis serta latar belakang dan warisan budaya Melanesia yang dimiliki oleh kedua negara. Kedua Menlu menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan saling menghormati integritas territorial,”demikian penjelasan dari Kemlu RI
Dok Kemlu RI

Dalam pertemuan telah dibicarakan cara dan upaya untuk lebih meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Papua Nugini dalam kerangka Kemitraan Strategis yang disetujui di tahun 2013.

Untuk itu, kedua Menlu telah menyetujui untuk meningkatkan upaya dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan yang telah disepakati pada Plan of Action tahun 2013, terutama di bidang kerja sama ekonomi, pemajuan konektivitas serta hubungan antar masyarakat (people-to-people), peningkatan manajemen perbatasan serta penguatan kerja sama di bidang peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.

Selain itu juga Kedua Menlu menekankan pentingnya mendorong upaya peningkatan perdagangan, termasuk di pasar perbatasan.

Walaupun nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2009 – 2013 telah bertumbuh sebesar 18,73%.

Kedua Menlu menggarisbawahi bahwa masih terdapat banyak kesempatan yang dapat diraih. Untuk itu, mereka akan meningkatkan upaya untuk mendorong sektor swasta dalam melakukan perdagangan dan investasi lintas batas yang lebih besar.

Sedangkan  dalam  bidang hubungan antar masyarakat, kedua Menlu menyetujui untuk mendorong kerja sama di bidang kepemudaan dan olahraga, pendidikan, serta hubungan antar-budaya dan antar-masyarakat di daerah perbatasan.

Mereka juga mendiskusikan upaya untuk meningkatkan pariwisata dan bisnis lintas batas melalui konektivitas yang lebih baik, antara lain dengan memajukan transportasi udara, infrastruktur jalan di daerah perbatasan serta fasilitas visa-on-arrival.

Kedua Menlu juga menyambut baik rencana peresmian tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini serta kantor Border Development Agency (BDA) di perbatasan Skouw-Wutung di tahun ini.

Sebagai bentuk realisasi dari komitmen Indonesia sebesar US$ 20 juta untuk program pengembangan kapasitas bagi negara-negara MSG, kedua Menlu sepakat bahwa tim teknis akan melakukan pertemuan pada tahun ini untuk mendiskusikan ruang lingkup kerja sama pengembangan kapasitas yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi pembangunan Papua Nugini.

Menlu RI juga memberikan mesin pemroses kerang dan modul bagi pelatihan UMKM untuk membuat perhiasan berbahan dasar kerang, yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini di Papua New Guniea.

Terkait isu-isu regional, Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung Keketuaan Papua New Guinea di APEC pada tahun 2018, sebagaimana diputuskan dalam APEC Leaders’ Declaration di Beijing tahun lalu.

Sementara itu, Menlu Papua Nugini menyepakati bahwa sebagai bagian dari keterlibatan Indonesia yang semakin kuat di MSG, pihaknya akan mengintensifkan komunikasi mengenai isu-isu terkait dengan MSG. Kedua Menlu akan mendorong saling kunjung, kontak, dan konsultasi secara reguler antara Indonesia dan Anggota MSG.

Menlu Papua Nugini akan menyampaikan undangan bagi Menlu RI untuk hadir di Pacific Islands Forum pada 7-11 September 2015 di Port Moresby, Papua New Guinea.

Dalam kesempatan bersejarah ini, Menlu RI menyampaikan undangan dari Presiden RI kepada Perdana Menteri Papua Nugini untuk menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika 1955 dan 10 Tahun Kemitraan Strategis Asia-Afrika pada tanggal 19-24 April 2015.

Selain itu, Menlu RI menyampaikan penghargaannya atas sambutan hangat dan penerimaan yang sangat baik terhadap Menlu RI beserta seluruh delegasi Indonesia selama kunjungan di Port Moresby.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz