Selasa, 24 Februari 2015

Parlemen Senayan Dukung Eksekusi Mati Bali Nine

JAKARTA, - Kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan menolak grasi serta melaksanakan eksekusi terhadap terpidana mati termasuk dua orang Bali Nine mendapatkan dukungan dari lembaga tertinggi negara, MPR.

Hal ini disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan yang mendukung pemerintah untuk tetap melaksanakan eksekusi mati.

“Saya setuju dengan hukuman mati, karena Indoensia sudah darurat narkoba,”ucap mantan Menteri Kehutanan ini.

Ilustrasi - Istimewa
Menurut politisi partai PAN ini mengatakan hukuman mati dapat menjadi terapi kejut bagi para produsen dan distributor narkotika

“Menurut saya, harus ada shock therapynya, melalui hukuman mati,”ucapnya.

Tidak hanya dari MPR, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun mendukung langkah yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo hal ini terungkap melalui Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang mengatakan negara ini harus mampu menjangkau jejaring transaski narkotika dan para produsen serta distributor barang haram tersebut memang pantas untuk dihukum mati.

“Kalau saya ya solusinya para penjual, produsen dan distributor dihukum mati saja,”ucapnya dengan tegas.

Polemik ini muncul ketika usaha Australia yang tanpa henti untuk meminta Indonesia untuk menghentikan praktek hukuman mati dimana dua warganya menjadi calon tereksekutor oleh pihak Kejaksaan Agung RI karena grasi atas nama Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ditolak Presiden.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz