Rabu, 25 Februari 2015

Redakan Ketegangan RI-Australia, Abbott Telepon Jokowi

JAKARTA, - Harapan Australia untuk bisa meyakinkan Indonesia agar melepaskan warganya belum juga usai, bahkan kali ini dicoba melalui saluran telepon.

Apa yang dilakukan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott disampaikan Presiden Jokowi di Jakarta yang mengatakan sang kepala pemerintah negeri Kangguru ini akan menelepon sekitar pukul 17.00 WIB

“Jam 17.00 WIB Abbott mau telepon. Enggak tau apa yang mau dibicarakan. Tunggu saja, “ucapnya.
Istimewa

Sepanjang dua nama warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran masuk dalam calon eksekusi tahap dua, Perdana Menteri Australia belum sekalipun menelepon pemimpin negeri ini.

Hanya Menlu Julie Bishop yang sempat melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengklarifikasi ucapan dari PM Australia yang mengaitkan bantuan Tsunami dengan dua warganya.

Alih-alih untuk membuktikan mereka tidak memberlakukan hukuman mati kepada para pelaku narkotika terjadi kepada warga Indonesia. Yaitu Kristio Mandagi yang mendapatkan pembebasan bersyarat dari pemerintah Australia

Sebagai informasi, Kristio ditangkap aparat keamanan Australia ketika mencoba menyeludupkan heroin dari Indonesia ke Australia dengan jumlah lebih dari 390 kilogram.

Kristio bersama dengan Saud Siregar dan Ismunandar yang merupakan Kapen, Kepala dan teknisi Kapal Uniana membawa sekitar 390 kg paket narkotika dan pistol jenis Glock ke pantai dekat pelabuhan Macquairie, New South Wales, Australia pada 1998.

Paket tersebut diseludupkan dalam 31 tas olahraga dan apa yang dilakukan Kristio menjadi terbesar sepanjang sejarah Australia dengan nilai perkiraan USD400 hingga 600 juta.

Namun nyawa Kristio masih lebih mulia ketimbang dua warga Australia yang berada di Indonesia, karena negara koala itu tidak lagi menerapkan hukuman mati.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz