Selasa, 24 Februari 2015

Pemberian ASI Kurangi Arsenik pada Bayi

WASHINGTON, - Sebuah studi mengatakan bahwa bayi yang diberikan Air Susu Ibu (ASI) memiliki arsenic yang lebih rendah dengan bayi yang diberikan susu formula.

Hal ini tertuang dalam sebuah studi pada Jurnal AS Enviromental Health Perspective di negara bagian New Hampshire, AS

Ilustrasi - Istimewa
Dalam studi tersebut juga mengukur kandungan arsenic pada air keran di rumah dimana urine dari 72 bayi yang berumur enam pekan serta AS dari sembilan perempuan.

Dimana kandungan arsenic pada urine biasanya renda tapi 7,5 kali lebih tinggi pada bayi yang secara eksklusif diberi susu formula dibandingkan dengan bayi yang secara eksklusif diberi ASI.

“Hasil Studi ini menyoroti bahwa pemberian ASI dapat mengurangi pajanan arsenic bahkan pada tingkat kandungan arsenic yang relative rendah dan secara khusus terdapat di Amerika Serikat. Ini adalah manfaat kesehatan penting bagi masyarakat dari pemberian ASI,”ucap Kathryn Cotingham, Profesor di Dartmouth College dalam pernyataannya
.
Menurut Cottingham mengatakan bahwa ASI memiliki kandungan arsenic yang sangat rendah dan mesti diberikan di seluruh dunia. Pada kenyataannya arsenic rendah pada ASI sudah dilaporkan dari banyak negara tempat arsenic pada air minum boleh jadi sangat tinggi, termasuk di India, Bangladesh dan Chile,”ucapnya.

Menurutnya airlah yang mesti mendapatkan perhatian paling besar dalam membatasi pajanan total karena bayi dengan pajanan tertinggi di dalam studi tersebut terpajan lebih banyak arsenic akibat air minum mereka, bukan dari bubuk susu formula

“Jadi, airlah yang mesti mendapat perhatian paling besar dalam membatasi pajanan total,”ucapnya.

Cottingham juga mendesak kepada semua keluarga yang memiliki sumur pribadi khususnya kawasan pedesaan agar memeriksa air keran untuk mengetahui apakah air tersebut mengandung arsenic atau tidak.

Arsenik sendiri muncul secara alamiah yang mudah ditemukan pada air sumur. Zat tersebut juga bisa mengakibatkan kanker dan penyakit lain hingga peningkatan kematian bayi, penurunan berat badan dan hilangnya fungsi kognitif.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz