JAKARTA, - Alasan General
Motors menutup pabriknya di kawasan Pondok Ungu per-Juni 2015 mendatang
dikarenakan kalah bersaing dalam pasar otomotif nasional.
Dugaan ini dijelaskan
Menteri Perindustrian Saleh Husin yang mendapatkan informasi tersebut serta
produksi pabrikan ini sudah tidak kompetitif
“Informasi yang kami dapat
produksi Cheverolet Spin-nya sudah tidak kompetitif lagi dan kalah bersaing
dengan industri otomotif di sini. Mungkin ada masalah dalam pemasaran di pasar
MPV-nya, nanti kami akan cek,”ucapnya.
Namun Menteri Husin juga
mengaku belum mendapatkan laporan dari pihak GM karena itulah dirinya akan
meminta penjelasan resmi dari manajemen GM Indonesia.
Dok. CatatanLorcasz |
“Baru ada pengumuman dari GM
Amerika, tentunya kami akan mengecek dan meminta penjelasan resmi dari GM
Indonesia terkait penutupan pabrik ini, termasuk bagaimana karyawannya akan
dirumahkan atau bagiaman”ucapnya.
Sebagai informasi dan
catatan yang dipunya, Pabrik yang berada di Pondok Ungu atau sekitar 16
kilometer di luar Jakarta ini selesai dibangun pada 27 Juli 2012 dengan
memproduksi Chevrolet Spin dan varian kendaraan dengan platform yang sama.
Di pabrik ini delapan puluh
persen dari total produksi pabrik ini ditujukan untuk pasar domestik, sementara
20 persen sisanya diperuntukkan bagi pasar ekspor.
Dok. CatatanLorcasz |
Negara tujuan ekspor produk
meliputi 5 pasar di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Filipina dan Afrika Selatan
(2014).
Sejak bulan Mei 2013, pabrik
ini mempekerjakan sekitar 700 orang, lebih dari 95 persen karyawan adalah orang
Indonesia. Jumlah ini akan bertambah menjadi 800 orang ketika GM akan menambah
shift produksi kedua pada pertengahan 2013.
Total sebanyak 42 produsen
komponen otomotif lokal (Indonesia) telah memasok untuk pabrik GM di Bekasi.
Ketika itu, rencananya
jumlah pemasok lokal akan ditambah menjadi 50 untuk memenuhi kebutuhan di
Bekasi dan fasilitas GM lainnya. Sejumlah pemasok lokal saat ini telah memasok
komponen ke GM Thailand.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz