TYUMEN, - Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun bersama dengan Plh
Kordinator Fungsi Ekonomi Kiki Tjahjo Kusprabowo pada berkunjung ke kota Tyumen
guna memenuhi undangan Gubernur Tyumen menghadiri forum investasi The 2nd
Tyumen Investment Forum “Investment, Industrialization, Regions, Breakthrough
Logic” yang diselenggarakan Pemda Tyumen.
Sebagaimana dilansir dari
laman Kemlu RI, forum dihadiri sekitar 1000 orang, termasuk Ketua Duma Negara
Federasi Rusia Sergey Naryshkin, para pejabat pemerintah pusat dan daerah
Rusia, pengusaha, perbankan, ahli ekonomi, media massa dan masyarakat umum.
Dok. KBRI Moskow |
Dalam forum berformat Round
Table Discussion ini antara lain dikemukakan kondisi dan potensi ekonomi Rusia
yang menarik bagi investasi asing serta berbagai kebijakan usaha yang berlaku
di Rusia.
Sergei Naryshkin menyatakan
bahwa pemerintah Rusia dewasa ini menerapkan kebijakan transparan demi
menciptakan iklim berusaha yang kondusif bagi investor asing, antara lain
dengan pembukaan special economic region.
Sementara Gubernur Tyumen,
Vladimir Yakushev sebagai tuan rumah forum menekankan arti penting kehadiran
peserta dari berbagai kalangan guna saling bertukar informasi best practises
dan lesson learned yang dimiliki.
Dalam kesempatan
pemaparannya, Dubes RI Djauhari Oratmangun menyampaikan sejumlah kemajuan
ekonomi yang dicapai Indonesia berkat penciptaan iklim berusaha yang kondusif
bagi pelaku usaha termasuk investor asing.
Dubes Djauhari juga
menyinggung komitmen hubungan TTI (trade, tourism and investment) kedua negara
yang semakin kuat pasca pertemuan Presiden RI dan Presiden Rusia disela-sela
KTT APEC di Beijing tanggal 10 November 2014 yang akan direalisasikan lebih
lanjut melalui Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia – Rusia di Kazan tanggal
7-9 April 2014.
“Kami sangat berterima kasih
dan mengapresiasi undangan yang diberikan Pemerintah Tyumen dan penyelenggara
Forum Investasi kepada kami dan sebaliknya pada kesempatan ini kami mengundang
masyarakat Rusia khususnya warga Tyumen sekalian untuk berkunjung dan menikmati
5-S di Indonesia, yakni Sun, Sea, Smile, Sand and Service,” ujar Dubes Djauhari
dalam forum.
Blusukan Dubes Djauhari di
kota Tyumen dilanjutkan rangkaian pertemuan terpisah dengan Rektor Universitas
Negeri Tyumen (TSU), Dr. Gennady Chebotarev di kampus TSU, Gubernur Tyumen Mr.
Vladimir Yakushev dan Walikota Tyumen Alexander Viktorovic di kantor masing-masing.
Universitas TSU termasuk
dalam 5 besar universitas di Rusia dan terdapat ribuan mahasiswa yang belajar
di sini, termasuk mahasiswa asing dari Tajikistan, Uzbekistan, Kazakstan,
Tiongkok, AS, dan beberapa negara Eropa.
Menanggapi keinginan Rektor
TSU bagi kerjasama TSU dengan perguruan tinggi di Indonesia, Dubes Djauhari
berjanji akan menyampaikan keinginan ini khususnya kepada beberapa Rektor
Universitas di Indonesia yang berencana berkunjung ke Rusia pada bulan Mei
2015.
Dubes Djauhari juga
berkesempatan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa TSU dengan topik hubungan
bilateral Indonesia – Rusia, serta ASEAN.
Dubes Djauhari selanjutnya
melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Propinsi Tyumen, Mr. Vladimir
Yakushev di ruang kerja Gubernur.
Dalam pertemuan, Gubernur
Tyumen antara lain menyatakan bahwa Tyumen merupakan sentra industri migas
Rusia yang terbuka bagi investor asing termasuk bagi pengusaha Indonesia.
Gubernur Tyumen menawarkan
sektor-sektor kerjasama non-migas yang dapat dikembangkan dengan Indonesia,
yakni pengelolaan industri kayu, furniture, produksi kaca, industri makanan dan
perikanan, alat pengeboran minyak, pendidikan, serta pariwisata.
Selanjutnya dalam pertemuan
dengan Walikota Tyumen, Alexander Viktorovic Moor di ruang kerja Walikota,
antara lain dijelaskan mengenai sejarah kota Tyumen yang telah berusia 430
tahun namun mulai berkembang 60 tahun lalu sejak ditemukannya sumber minyak dan
gas di bagian barat Siberia.
Di Tyumen yang berpenduduk
750 ribu orang banyak beroperasi perusahaan asing di bidang migas, metalurgi
atau food industry, khususnya dari Eropa Barat dan Jepang, antara lain
Schlumberger, Danone dan Alsthom.
Walikota Tyumen menjamin
keamanan di wilayahnya dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor asing termasuk
Indonesia.
Dubes RI menyambut baik
tawaran Gubernur dan Walikota Tyumen seraya memuji letak geografis Tyumen yang
strategis dan potensial untuk dikembangkan sebagai hub benua Asia dan Eropa.
Dubes Djauhari juga meyakini
prospek kerjasama Tyumen dengan Indonesia di bidang pengelolaan kayu,
perikanan, pengolahan makanan, pendidikan dan pariwisata, dapat dikembangkan
lebih lanjut.
Sebagai langkah awal, Dubes
Djauhari mengundang Gubernur dan Walikota Tyumen untuk berkunjung ke Indonesia
guna melihat langsung kondisi dan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan serta
menikmati berkah 5-S (Sun, Sea, Smile, Sand & Service) yang dimiliki
Indonesia. (Sumber: KBRI Moskow)
Sebagai informasi, Propinsi
Tyumen berjarak 2000 km timur Moskow merupakan kota industri terbesar ketiga di
Rusia dan ladang migas utama Rusia di Siberia.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz