DENPASAR, - Walau saat ini
ada ancaman boikot Bali dari Australia lewat sosial media terkait dengan
eksekusi tidak membuat negeri ini kehilangan terutama pesona wisata dan turis
asingnya bahkan jika ini benar terjadi ancaman tersebut dilakukan, Eropa Timur
siap menggantikan posisi Australia.
Ilustrasi - Istimewa |
Wisatawan dari kawasan Eropa
Tengah dan Timur, seperti Rusia memiliki potensi besar bagi sektor pariwisata
Indonesia. Kendala yang dihadapi antara lain tidak adanya penerbangan langsung
dan belum optimalnya promosi pariwisata.
Demikian disampaikan para
pelaku industri pariwisata Indonesia Bali dalam dialog interaktif pariwisata
“Wisatawan Eropa Tengah dan Timur: Potensi dan Tantangannya untuk Indonesia” di
Bali (20/2)
Sebagaimana diinformasikan
oleh Enjay Diana, Staff Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kemlu RI melalui
email mengatakan Konsul Kehormatan Rusia di Bali Nuku Kamka mengatakan
penerbangan langsung dari Rusia dan sebaliknya akan sangat mendongkrak arus
wisatawan Rusia ke Indonesia, disamping rencana kebijakan pemerintah Indonesia
untuk memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) bagi wisatawan Rusia.
Selama ini wisatawan Rusia
menggunakan penerbangan reguler melalui negara tertentu yang memakan waktu
perjalanan. Selain itu, terdapat pula yang menggunakan charter flight yang
jumlahnya terbatas.
“Penerbangan langsung sangat
penting. Tidak hanya akan memudahkan warga Rusia saja untuk berwisata ke
Indonesia, tapi warga negara di sekitarnya”, kata Nuku Kamka.
Berdasarkan data Kementerian
Pariwisata RI, wisatawan Rusia ke Indonesia tahun 2014 sebanyak 88.775 orang,
turun 5,18% dari tahun 2013. Sedangkan menurut Nuku Kamka, wisatawan Rusia ke
Bali tahun 2014 tercatat 72.127 orang.
Sementara itu, Ketua
Asosiasi Pariwisata “Privet Bali” Tanto Ruwiyadi menyampaikan perlunya upaya
promosi yang berkesinambungan untuk menarik wisatawan asing.
Salah satu upaya
promosi tersebut yaitu penyelenggaraan Bali & Beyond Travel Fair di Bali
pada 10-14 Juni 2015 yang diharapkan dapat diikuti oleh pelaku industri
pariwisata dari Eropa Tengah dan Timur.
Dialog yang diselenggarakan
oleh Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri dan didukung
Konsul Kehormatan Rusia di Bali dihadiri oleh para pelaku bisnis industri
pariwisata di Bali, baik tur operator maupun perhotelan.
Di antara yang hadir
adalah Look Asia Bali, Vayatour, Maestro Tour, Pegasus, Balivoyage, Antavaya,
Wita Tour, Gajah Bali, Mulia Bali, Holiday inn Express, Sol Beach House Benoa
dan Nusa Dua Beach Hotel.
Hadir pula dalam acara ini Kasubdit
Visa, Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian
Kementerian Hukum dan HAM Mas Agus Santoso yang mengulas masalah visa.
Acting Direktur Eropa Tengah
dan Timur Kementerian Luar Negeri Ibnu Hadi mengemukakan bahwa dialog langsung
seperti ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan upaya optimalisasi
wisatawan dari kawasan, serta identifikasi permasalahan dan pemecahannya.
Ditambahkan bahwa promosi
pariwisata merupakan bagian dari diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri
berupa program Trade, Tourism and Investment (TTI).
“Upaya bersama dari semua
pemangku kepentingan sangat diperlukan, termasuk pelaku industri pariwisata
dalam meningkatkan arus wisatawan asing ke Indonesia sehingga target 20 juta
wisatawan asing tahun 2019 dapat tercapai”, kata Ibnu Hadi.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz