Jumat, 20 Februari 2015

Penerbangan Langsung Akan Dongkrak Wisatawan Rusia ke Indonesia

DENPASAR, - Walau saat ini ada ancaman boikot Bali dari Australia lewat sosial media terkait dengan eksekusi tidak membuat negeri ini kehilangan terutama pesona wisata dan turis asingnya bahkan jika ini benar terjadi ancaman tersebut dilakukan, Eropa Timur siap menggantikan posisi Australia.

Ilustrasi - Istimewa
Wisatawan dari kawasan Eropa Tengah dan Timur, seperti Rusia memiliki potensi besar bagi sektor pariwisata Indonesia. Kendala yang dihadapi antara lain tidak adanya penerbangan langsung dan belum optimalnya promosi pariwisata.

Demikian disampaikan para pelaku industri pariwisata Indonesia Bali dalam dialog interaktif pariwisata “Wisatawan Eropa Tengah dan Timur: Potensi dan Tantangannya untuk Indonesia” di Bali (20/2)

Sebagaimana diinformasikan oleh Enjay Diana, Staff Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kemlu RI melalui email mengatakan Konsul Kehormatan Rusia di Bali Nuku Kamka mengatakan penerbangan langsung dari Rusia dan sebaliknya akan sangat mendongkrak arus wisatawan Rusia ke Indonesia, disamping rencana kebijakan pemerintah Indonesia untuk memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) bagi wisatawan Rusia.

Selama ini wisatawan Rusia menggunakan penerbangan reguler melalui negara tertentu yang memakan waktu perjalanan. Selain itu, terdapat pula yang menggunakan charter flight yang jumlahnya terbatas.

“Penerbangan langsung sangat penting. Tidak hanya akan memudahkan warga Rusia saja untuk berwisata ke Indonesia, tapi warga negara di sekitarnya”, kata Nuku Kamka.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata RI, wisatawan Rusia ke Indonesia tahun 2014 sebanyak 88.775 orang, turun 5,18% dari tahun 2013. Sedangkan menurut Nuku Kamka, wisatawan Rusia ke Bali tahun 2014 tercatat 72.127 orang.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pariwisata “Privet Bali” Tanto Ruwiyadi menyampaikan perlunya upaya promosi yang berkesinambungan untuk menarik wisatawan asing. 

Salah satu upaya promosi tersebut yaitu penyelenggaraan Bali & Beyond Travel Fair di Bali pada 10-14 Juni 2015 yang diharapkan dapat diikuti oleh pelaku industri pariwisata dari Eropa Tengah dan Timur.

Dialog yang diselenggarakan oleh Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri dan didukung Konsul Kehormatan Rusia di Bali dihadiri oleh para pelaku bisnis industri pariwisata di Bali, baik tur operator maupun perhotelan. 

Di antara yang hadir adalah Look Asia Bali, Vayatour, Maestro Tour, Pegasus, Balivoyage, Antavaya, Wita Tour, Gajah Bali, Mulia Bali, Holiday inn Express, Sol Beach House Benoa dan Nusa Dua Beach Hotel.

Hadir pula dalam acara ini Kasubdit Visa, Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Mas Agus Santoso yang mengulas masalah visa.

Acting Direktur Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Ibnu Hadi mengemukakan bahwa dialog langsung seperti ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan upaya optimalisasi wisatawan dari kawasan, serta identifikasi permasalahan dan pemecahannya.

Ditambahkan bahwa promosi pariwisata merupakan bagian dari diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri berupa program Trade, Tourism and Investment (TTI).

“Upaya bersama dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan, termasuk pelaku industri pariwisata dalam meningkatkan arus wisatawan asing ke Indonesia sehingga target 20 juta wisatawan asing tahun 2019 dapat tercapai”, kata Ibnu Hadi.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz