BRASILIA, - Presiden Republik
Federal Brasil, Dilma Rousseff menunda surat kepercayaan (Letter of Credential)
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia, Toto Riyanto.
Roberto Stuckert Filho/PR * |
Sebagaimana dilansir dari
laman brasil.gov.br dasar penundaan surat kepercayaan Dubes RI yang baru ini
terkait dengan dieksekusi warganya pada tahap pertama serta jelang eksekusi
kedua dimana terdapat lagi warga Brasil.
Kejadian unik ini pun
ditanyakan jurnalis setempat kepada Presiden Dilma yang dijawab dengan melihat
situasi yang ada sehingga jelas dalam hubungan kedua negara.
“Kami pikir itu adalah
penting bahwa ada perubahan dalam situasi sehingga kita bisa memlikiki
kejelasan kondisi dimana hubungan Indonesia dengan Brasil. Apa yang kita
lakukan adalah sedikit memperlambat penerimaan kredensial, itu saja tidak
lebih,”ucapnya.
Dalam acara ini, Dubes Toto
Riyanto hadir di Istana bersama dengan koleganya yang sama halnya dengannya
menyerahkan kredensial dari Nikolaos Tsamados (Yunani), Amadou Habibou Ndiaye (Senegal), Edwin Emilio Vergara Cárdenas (Panama), Diana Marcela Vanegas Hernandez (El Salvador), dan Maria Lourdes Urbaneja Durant (Venezuela) tetapi tidak mengikuti prosesi.
Dengan kebijakan seperti
ini, Dubes Toto secara peraturan / etika diplomatic tidak bisa mewakili Indonesia dalam
acara apapun yang diadakan pemerintah Brasil bahkan dalam menyampaikan
pendapatnya termasuk kepada media.
Sejauh ini, Kementerian Luar
Negeri RI maupun petinggi terkait belum ada sepatah kata pun terkait situasi
yang jarang terjadi.
*) Keterangan photo : Presiden Dilma Rousseff berphoto dengan Dubes Panama, Venezuela El Salvador, Senegal dan Yunani setelah menerima kredensial, Dubes Indonesia hadir namun ditunda penerimaan kredensialnya
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz