Sabtu, 21 Februari 2015

Aceh Gerakkan #KoinUntukAustralia

BANDA ACEH, - Merasa bantuan yang diberikan Australia sebagai pamrih dan disebutkan dalam pernyataan terkait dengan jelang eksekusi warganya, membuat Aceh terutama anak mudanya mencoba mengumpulkan nilai yang disebutkan negara tersebut untuk dikembalikan.

Salah satunya adalah Mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Mulism Indonesia (KAMMI) Aceh yang langsung merespon apa yang dilontarkan dari mulut sang Perdana Menteri Australia dengan gerakan #KoinUntukAustralia.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, terhitung mulai Jumat (20/2) kemarin mereka telah membuka posko pengumpulan koin untuk mengembalikan uang bantuan Australia yang pernah diberikan dalam membantu Aceh semasa Tsunami.

Kepastian posko ini disampaikan Ketua KAMMI Aceh, Darliz Azis mengatakan posko dibuka di Sekretariatan, Jl Prada Utama No. 2 Lamgugub, Syiah Kuala Banda Aceh.

Istimewa


“Malam ini sudah resmi dibuka, esok juga kami sudah stanby dan akan kembali berembuk dengan sejumlah ormas kepemudaan di Aceh. Kita siap kembalikan dana itu, dan kami meminta hukuman mati itu tetap dilanjutkan untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dan Indoensia,”ucapnya.

Aziz juga keberatan dengan ucapan PM Abbott yang menghubungkan vonis warganya dengan bantuan tsunami yang diterima warga Aceh

Aziz juga mengatakan bahwa Aceh sangat menghargai dan berterima kasih atas semua bantuan yang diberikan saat tsunami termasuk dari Australia tetapi kalau diungkit pihaknya tersinggung apalagi dijadikan alat tawar dengan bandar narkotika perusak generasi bangsa.

“Tetapi kalau diungkit ya kita tersinggung apalagi dijadikan adu tawar bagi bandar narkoba perusak generasi bangsa. Masyarakat Aceh bukan masyarakat yang bisa dikasih bantuan lalu dikata-katain,”ucapnya dengan nada kesal.

KAMMI Aceh juga meminta Presiden Jokowi tetap tegas dan melanjutkan eksekusi mati kepada para pengedar narkotika di Indonesia



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz