COPENHAGEN, - Tidak kuat
disindir oleh Greenpeace akhirnya Produsen alat permainan bongkah plastic kecil
asal Denmark. Lego memutuskan untuk tidak lagi bermitra dengan perusahaan
minyak asal Belanda Shell
Adalah tindakan Greenpeace
yang membuat Lego akhirnya menyerah dan mengakhiri kemitraan dengan perusahaan
yang berdiri 1907 ini.

Untuk mendukung kesan ini
pun, pihak Greenpeace menggunakan judul yang diplesetkan dari judul lagu di
film The Lego Movie yaitu Everything is Awesome menjadi Everything is Not
Awesome.
Bahkan di akhir video yang
sudah ditonton sebanyak 5,9 juta tersebut, Greenpeace menyisipkan pesan bahwa
Shell membuat imajinasi anak kita terpolusi, bergabunglah dengan petisi ini
untuk membuat Lego mengakhiri kerjasama dengan Shell.
Karena kampanye video inilah
membuat pimpinan Lego, Jorgen Vig Knudstorp mengeluarkan pernyataan resmi soal
pemutusan hubungan kemitraan mereka dengan Shell
“Kampanye Greenpeace menggunakan mainan Lego
untuk memprotes kebijakan Shell. Kami tidak ingin terjebak dalam perselisihan
tersebut,”demikian penjelasan resmi Lego yang termuat dalam laman resminya.
Selain Lego, pihak
Greenpeace mengimbau kepada Museum Sains London untuk mengakhiri kerja sama
dengan Shell karena pihak perusahaan Belanda ini mensponsori pameran perubahan
iklim di sana.
Sebagai informasi, sejak
tahun 2011, mainan Lego dijual pada setiap stasiun pengisian bahan bakar gas
Shell di 26 negara termasuk di Indonesia dengan banderol sekitar lebih dari
USD100 juta.
Di Indonesia sendiri mainan
Lego yang dijual pada stasiun pengisian bahan bakar Shell dibanderol Rp60,000
hingga Rp70,000.
Untuk bisa mendapatkan
mainan lego tersebut, para pelanggan diwajibkan mengisi Shell pada kendaraannya
sebanyak 30 liter.
Ini adalah video kampanye
Greenpeace yang menyindir mainan Lego, selamat menyaksikan !!
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz