JAKARTA,
- Ibarat kotak pandora, kondisi sepakbola negeri ini bukan lagi soal intrik
dalam kompetisi tetapi juga soal managemen operasional dalam hal ini
transparansi keuangan
Hal
inilah yang membuat Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi mengajukan permintaan
dan sekaligus menantang kepada PT Liga Indonesia dalam pertemuannya dengan perwakilan 18 klub
peserta Liga QNB dan sang operator PT Liga Indonesia.
Dalam
pertemuan tersebut, PT Liga Indonesia harus menunjukkan kepada public termasuk
Kemenpora soal nilai kontrak komersil dengan BV Sport dan QNB yang membuat
kompetisi ini yang dulunya dikenal sebagai ISL menjadi QNB League karena
mendapatkan dana segar dari Qatar National Bank Group
Selain
menantang untuk membuka dan memperlihatkan dapur keuangan mereka, Menpora
Nahrawi juga meminta PT Liga terbuka menjelaskan pembagian hak komersial yang
akan diterima oleh klub.
“PT
Liga mengadopsi prinsip perbaikan tata kelola dan transparansi. PT Liga membuka
nilai kontrak komersil dengan BV Sport dan QNB, ketiga PT Liga menjelaskan
kapan dan bagaimana hak klub dibayarkan sesuai jadwal yang ditentukan,”ucap
Menpora.
Menpora
Nahrawi menjelaskan kenapa dirinya menantang agar PT Liga transparan dan
menunjukkan keuangannya untuk menguatkan stakeholder sepakbola serta melihat
komitmennya dalam pemenuhan hak klub agar tidak kesulitan bagi klub itu
memenuhi kewajiban mereka supaya tidak mengorbankan hak pemain, pelatih dan
official.
“Jangan
sampai hadiah juara, hadiah pemain terbaik, hadiah top skor dan hak klub yang
lain ditunggak tanpa kejelasan. Jika hak-hak klub tidak jelas bagaimana
perhitungan dan prosentasenya dan kemungkinan juga tidak jelas kapan akan
dipenuhi, maka klub akan kesulitan memenuhi kewajibannya,”ucap Menpora.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz