JAKARTA,
- Soal sikap Australia yang akan panggil pulang Dubes baru mereka untuk
Indonesia dalam rangka konsultasi pasca pelaksanaan eksekusi mati duo maut Bali
Nine menurut sejumlah kalangan adalah hal yang wajar.
Salah
satunya yang mengatakan wajar adalah Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ketika
menanggapi aksi yang dilakukan pemerintah Australia sebagai bentuk protes.
“Dalam
hubungan diplomatic itu biasa aja. Kita juga pernah menarik duta besar kita di
sana, jangan lupa. Itu biasanya sementara sebulan atau dua bulan nanti balik
lagi, itu hanya menandakan tanda protes, ”ucapnya.
Menurut
Wapres, sudah seharusnya negara lain menghormati penegakan hukum di Indonesia
termasuk Australia karena ini menyangkut kedaulatan huku,.
Soal
putusnya hubungan bilateral jika terjadi, JK mengatakan bahwa Indonesia tidak akan
merugi justru pihak Australia yang merasakan lebih banyak dari putusnya
hubungan.
“Dengan
Australia kan kita lebih banyak mengimpor dari Australia, jadi ya kalau
hubungan melenggang ya mereka rugi,”katanya.
Seperti
diketahui, sebagaimana dilansir dari media setempat, Perdana Menteri Australia
Tony Abbott menarik duta besarnya untuk Indonesia menyusuk eksekusi dua warga
negaranya yang menjadi terpidana mati kasus Narkotika.
“Australia
menghormati sistem Indonesia. Kami menghormati kedaulatan Indonesia tetapi kami
menyesalkan eksekusi ini dan hal ini tidak bisa membuat kami memiliki hubungan
seperti dahulu. Untuk alasan itu setelah selesai membantu semua keperluan
keluarga Chan dan Sukuran, duta besar kami akan ditarik pulang untuk
konsultasi,”ucapnya Abbott.
Seperti
informasi, duo maut Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran telah
melaksanakan hukuman mereka di depan para eksekutor pada Rabu (29/4) pukul
00.35 WIB di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz