JAKARTA,
- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melepas tim bantuan kemanusian untuk Nepal pada tanggal 29 April 2015.
Sebagaimana
informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI lewat
email menjelaskan tim tersebut berangkat menggunakan pesawat TNI AU 737 – 400,
yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI, dan terdiri dari berbagai
komponen bangsa Indonesia yaitu: TNI, BNPB, PMI, Polri, Taruna Hiking Club dan
masyarakat madani lainnya.
Pemerintah
RI telah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah gempa
berkekuatan 7,9 skala richter yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015 Pk.
11.20 dan menewaskan lebih dari 4000 jiwa.
Presiden
RI Joko Widodo telah menyampaikan
komitmen untuk memberikan bantuan senilai USD 1 juta yang terdiri dari
tenaga medis, bantuan SAR, makanan siap saji, selimut, tenda dan obat-obatan
yang juga merupakan sumbangan dari berbagai komponen masyarakat seperti Rumah
Zakat, PMI dan lain-lain.
Misi
kemanusiaan tahap pertama ini membawa dua misi utama, yaitu bantuan kemanusiaan
dan melakukan percepatan evakuasi WNI yang ada di Nepal.
Bantuan
tahap pertama ini membawa antara lain: kantong jenazah, tenda rumah sakit dan
peralatan operasi, tenda pengungsi, peralatan medis, makanan siap saji, genset
serta obat-obatan dengan berat total 9,1 ton.
Turut
dalam misi kemanusiaan pertama termasuk dua dokter dari Polri, serta 15 dokter
dan tenaga medis lain yang telah disiapkan BNPB.
Bantuan
tahap pertama akan segera disusul dengan bantuan tahap berikutnya dalam beberapa
hari mendatang. Tim tahap pertama juga akan mempersiapkan kedatangan bantuan
tahap selanjutnya di Katmandu, Nepal.
Berdasarkan
data terakhir per-29 April 2015 pukul 15.15 WIB, terdapat 95 orang WNI yang
pada saat kejadian berada di Nepal yang terdiri dari 30 orang WNI menetap
Dari
30 orang WNI, 23 telah dihubungi dan 7 belum dapat dihubungi, dan 52 orang WNI
visiting dimana 42 telah dihubungi dan 10 belum berhasil dihubungi,
Kemudian
terdapat juga 13 orang WNI visiting telah keluar dari Nepal atau telah tiba di
Indonesia. Melihat
situasi seperti ini, Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Dhaka telah melakukan
berbagai langkah strategis dalam rangka upaya perlindungan WNI yang berada di
Nepal, yaitu :
a. Mencari informasi kondisi WNI yang berada
di Nepal, baik WNI menetap maupun WNI visiting, dengan berkoordinasi kepada
pemerintah setempat, keluarga WNI, hingga pihak travel yang memberangkatkan WNI
tersebut;
b. Membuka nomor hotline bagi
keluarga/masyarakat yang ingin melaporkan/menanyakan kondisi WNI yang berada di
Nepal. Nomor hotline: (021) 3813186 (Dit. PWNI BHI), 081350102950 (Boni),
081284794696 (Awang);
c. Melakukan pendataan lokasi dan status WNI
yang berada di Nepal berdasarkan informasi yang didapat oleh Kemlu baik melalui
KBRI Dhaka, media, maupun laporan masyarakat;
d. Menjalin koordinasi dengan keluarga untuk
memberikan perkembangan terbaru penanganan WNI di Nepal;
e. Melakukan kontak dengan penerbangan
setempat untuk mencoba melakukan evakuasi korban;
f. Evakuasi 7 orang WNI dari Kota Lukla,
Nepal. 4 (empat) orang di antaranya adalah dokter dan dapat memberikan bantuan
medis bagi korban gempa Nepal.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz