KUALA
LUMPUR, - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menekankan bahwa komunitas
ASEAN 2015 harus merupakan kenyataan yang dapat dirasakan rakyat dan tidak saja
di atas kertas.
Hal
tersebut ditekankan Menlu Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN pada 26
April 2015, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebagaimana
informasi yang diberikan dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui
email menjelaskan Menlu Retno juga
menyampaikan bahwa kepemimpinan dan sentralitas ASEAN di kawasan harus terus
dikedapankan.
Dalam
menghadapi berbagai tantangan kawasan, ASEAN harus menunjukan kepemimpinan dan
sentralitasnya dalam mencari solusi dan penyelesaiannya.
Hal
ini menurut Menlu Retno dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme ASEAN yang ada.
Selain itu, kerja sama ASEAN juga harus ditingkatkan dalam berbagai isu
prioritas, diantaranya meningkatkan kerja sama dalam bidang maritim, termasuk
konektivitas maritim, pemberantasan IUU fishing, serta kerja sama pemberian
Humanitarian Assistance and Disaster Relief.
Para
Menteri ASEAN mendukung proposal Indonesia dan Singapura untuk merampingkan
pertemuan-pertemuan ASEAN. Tujuan perampingan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertemuan-pertemuan ASEAN. Sedangkan
terkait rencana pembentukan satu zona waktu bagi semua ibu kota ASEAN, usulan
tersebut masih perlu untuk dikaji lebih lanjut.
Dalam
pembahasan mengenai komunitas politik dan keamanan ASEAN, Menlu Retno menyampaikan
pentingnya ASEAN mempercepat penyelesaian sengketa perbatasan wilayah darat dan
laut guna menjaga stabilitas di kawasan.
Selain
itu, juga ditekankan bahwa situasi di Laut Tiongkok Selatan perlu untuk terus
dikelola dengan baik.
Dalam
kaitan ini para Menteri ASEAN mendorong agar semua pihak menahan diri untuk
tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan ketegangan, serta
mengimplementasikan Declaration on the Conduct of Parties (DOC) secara penuh
dan efektif serta segera menyelesaikan Code of Conduct (COC) di Laut Tiongkok
Selatan.
Terkait
dengan perlindungan pekerja migran, Menlu Retno terus mendorong pentingnya dibuat
suatu instrumen hukum ASEAN.
Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan buruh migran dan keluarganya,
sesuai mandat dari Deklarasi ASEAN untuk Perlindungan dan Pemajuan Hak-Hak
Pekerja Migran.
Ditekankan
pula pentingnya peningkatan kerja sama bantuan kekonsuleran di Negara ketiga
dalam situasi krisis bagi warga negara anggota ASEAN.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz