JAKARTA,
- Spekulasi tentang adanya tawar-menawar atau lobi politik dibalik batalnya
matinya Mary Jane ditangan eksekutor detik-detik pelaksanaan ekesekusi benar
adanya.
Adalah
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tidak menampik adanya lobi politik dibalik
tertundanya Mary Jane dan mengatakan kalau hal itu sangat biasa dalam hubungan
kenegaraan.
“Lobi
politik itu biasa saja dalam hubungan kenegaraan. Lobi itu sangat penting tapi
masalahnya begini kami ingin meletakkan hukum itu secara baik,”ucap JK di
Kantor Wapres
Menurut
JK, pelaksanaan hukuman mati tidak boleh dilakukan sembarangan hal ini terkait
dengan informasi yang diberikan Presiden Filipina, Benigni Aquino kepada
Presiden Jokowi dan dirinya soal kasus Mary Jane di acara KTT ASEAN.
“Presiden
Aquino menyebut Mary Jane hanya korban, otak sindikat narkoba yang
memerintahkan Mery Jane telah menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya kepada
pemerintah Filipina, jadi kami menunggu proses apa yang terjadi, tindakan
Pemerintah Filipina terhadap sindikat itu,”ucapnya.
JK
sendiri mengatakan Pemerintah Indonesia telah meminta Filipina untuk menindak
tegas sindikat narkotika hukuman yang diterima harus lebih keras daripada
hukuman yang diberikan kepada Mary Jane yang nota bene adalah seorang kurir.
Namun
JK mengatakan proses eksekusi Mary Jane terhadap kasus narkotika tetap berjalan
tidak dibatalkan.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz