MANILA,
- Bak cerita spionase, jelang hitung mundur
pelaksanaan eksekusi mati tiba-tiba kabar dari Manila mengatakan bahwa
otak dibalik tertangkapnya pembawa tas isi narkotika Mary Jane Veloso
menyerahkan diri kepada aparat kepolisian setempat.
Sebagaimana
dilansir dari media setempat, sang otak dibalik tertangkapnya Veloso di
Jogjakarta adalah Maria Kristina Sergio atau dikenal sebagai Mary Christine
Gulle Pasadilla menyerahkan diri ke Kantor Polisi Daerah Nueva Ecija di kawasan
Cabanatuan City pada pukul 10.00 waktu setempat.
Dengan
peristiwa yang aneh dan kebetulan tiba-tiba ini menurut Sekretaris Jenderal
Persatuan Nasional Pengacara Rakyat (NUPL) Edre Olalia sebagaimana dilansir
dari media Rappler mengatakan bahwa ini bisa menjadi langkah moral dan harus
dipertimbangkan oleh Presiden Indonesia secara serius.
“Ini
satu-satunya langkah moral yang mungkin dilakukan. Hal ini mungkin agak
terlambat tetapi setidaknya ini merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh
Presiden Indonesia secara serius. Setidaknya dia (Sergio) bisa menyatakan
dengan tegas bahwa Mary Jane tidak bersalah. Jika Presiden Jokowi masih tetap
dengan pendiriannya, hal ini akan menguburkan keraguan tentang apakah dia
bersalah atau tidak,”ucapnya.
Sebagai
informasi, Mary Jane Fiesta Veloso 30 tahun ibu dari dua putera ini tertangkap
tangan memasukkan narkotika di wilayah Indonesia dengan barang bukti 2,6
kilogram heroin. Veloso ditangkap di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pada 2010
Dalam
sebuah kesempatan Presiden Jokowi meminta masyarakat Indonesia dan
internasional jangan hanya menyoroti eksekusi mati namun kejahatan yang
dilakukan para terpidana ini melihat setiap tahun memakan ribuan korban jiwa.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/catatanLorcasz