KUALA
LUMPUR, - Forum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang berlangsung di Kuala
Lumpur dimanfaatkan oleh Filipina untuk menggalang dukungan terhadap aktivitas
Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan yang cukup meresahkan.
Sebagaimana
dilansir dari media Malaysia dan Filipina, negara tersebut menyerukan agar
anggota ASEAN mendorong Tiongkok menghentikan reklamasi di Kawasan Laut Tiongkok Selatan yang selama ini menjadi
sumber sengketa tak terpecahkan.
Hal
ini disampaikan Menteri Luar Negeri
Filipina, Albert del Rosario dalam pidatonya, walau tidak spesifik menyebut
nama negara tirai bambu tersebut namun dengan istilah tetangga utara.
“Apakah
ini bukan waktunya bagi ASEAN untuk mengatakan kepada tetangga utara kita bahwa
apa yang dilakukannya adalah salah dan bahwa reklamasi besar harus segera
dihentikan,”ucapnya.
Menlu
Rosario mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan Tiongkok tersebut akan
selesai sebelum negara tirai bambu tersebut menyetujui Code Of Conduct yang
akan dibuat untuk kasus ini.
Sementara
itu, Sekjen ASEAN Le Luong Minh mengatakan mendesak agar ASEAN dan Tiongkok
dapat menyimpulkan kode etik tersebut lebih awal sebagai ikatan hokum yang sah.
Namun
sayangnya apa yang disuarakan oleh Sekjen ASEAN dan Menlu Filipina tidak
ditindaklanjuti oleh Malaysia sebagai Keketuaan ASEAN tahun ini bahkan terkesan
bermain aman serta menghindar mengingat Tiongkok sebagai mitra dagangan
terbesar negeri serumpun tersebut.
Sebagai
informasi, Tiongkok mengklaim 90 persen wilayah Laut Tiongkok Selatan adalah
miliknya namun kawasan ini juga diklaim dimiliki Malaysia, Brunei Darussalam,
Vietnam, Taiwan dan Filipina bahkan menyatakan beberapa daerah itu sebagai zona
eksklusif ekonomi mereka.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz