JAKARTA,
- Mary Jane yang sedianya akan melaksanakan hukuman matinya tiba-tiba dalam
hitungan jam menuju pelaksanaan ditunda lantaran hadirnya seorang wanita yang
menyerahkan diri dan mengaku sebagai otak dari tertangkapnya terpidana ini.
Penundaan
ini juga tidak lepas dari adanya lobi dan negosiasi tingkat tinggi antara
Presiden Filipina Benigno Aquino III dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela
KTT ASEAN di Malaysia.
Hal
ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi sebagaimana informasi
yang beredar di kalangan media dimana terjadi pembicaraan antar pemimpin kedua
negara
“Ada
pembicaraan atau permintaan presiden Aquino di KTT ASEAN, intinya Presiden
Aquino menyampaikan adanya pengakuan dari perekrut Mary Jane,”ucap Menlu Retno.
Dalam
pembicaraan tersebut, Menlu Retno mengatakan Aquino memberikan presentasi
kepada Jokowi soal perdagangan manusia yang terjadi di negaranya termasuk
diantaranya Mary Jane.
Mary
Jane Fiesta Veloso secara mengejutkan ditunda pelaksanaan hukuman matinya
diujung peluru tajam eksekutor lantaran dalam hitungan jam menuju pelaksanaan
tiba-tiba dari Manila tersiar kabar bahwa seorang wanita bernama Maria Kristina
Sergio menyerahkan diri dan mengaku sebagai otak dibalik tertangkapnya Mary
Jane di Bandara Adi Soetjipto, Sleman, Yogyakarta dengan barang bukti
Mary
Jane Fiesta Veloso 30 tahun ibu dari dua putera ini tertangkap tangan
memasukkan narkotika di wilayah Indonesia dengan barang bukti 2,6 kilogram
heroin. Veloso ditangkap di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pada 2010
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz