CANBERRA,
- Mengetahui Indonesia telah sukses menjalankan eksekusi terhadap delapan
terpidana dimana dua adalah Bali Nine membuat Pemerintah Australia naik pitam.
Hal
utama yang dilakukan Australia sesuai dengan ancamannya kepada Indonesia yaitu
menarik Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa negara mereka yang baru saja
menyerahkan kredensialnya kepada Presiden Jokowi, Paul Grigson pulang ke
Canberra.
Tindakan
konsisten Australia ini dilaporkan oleh sejumlah media negeri koala tersebut
dengan mengutip pernyataan dari PM Tony Abbott.
“Kejam
dan tidak perlu. Karena alasan itu, duta besar kami akan ditarik untuk
melakukan konsultasi,”ucap Abbott.
PM
Abbott sendiri mengatakan bahwa eksekusi yang dilakukan oleh Indonesia akan
berdampak pada hubungan persahabatan kedua negara yang sudah lama terjalin.
“Apapun
yang orang katakana soal hukuman mati, apapun yang orang katakana soal
kejahatan narkotika faktanya adalah dua keluarga telah menderita akibat tragedi
ini,”ucap PM Abbott.
Walau
dirinya berang dengan tindakan ini, namun PM Abbott mengingatkan kepada seluruh
warga Australia untuk tidak bertindak di luar batas yang membuat keadaan
semakin mendalam.
“Saya
katakana ya anda jelas berhak marah tapi kita harus hati-hati agar kemarahan
itu tidak membuat situasi semakin buruk,”ucapnya
Sementara
itu, Menteri Luar Negeri Australia pun berkomentar dimana pihaknya belum
menerima konfirmasi resmi soal hasil eksekusi tersebut.
Namun
Australia lewat konsuler kedutaan akan mengatur lalu lintas pemulangan jenazah
tersebut ke Australia dengan diperlakukan dengan bermartabat.
“Petugas
konsuler kami akan mengatur pemulangan jenazah ke Australia dan memastikan
mereka diperlakukan dengan bermartabat,”ucapnya.
Kemungkinan,
Dubes Australia Paul Grigson akan meninggalkan Indonesia pada akhir pekan ini.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz