JAKARTA,
- Hubungan bilateral antara Indonesia dan Slovakia sudah terjalin dengan baik
bahkan kini diperkuat dalam bidang ekonomi.
Hal
ini disampaikan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Dubes Dian
Triansyah Djani ketika melakuikan pertemuan dengan Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh Slovakia, Lubomir Rehak bersama dengan Political Director
Kementerian Luar Negeri dan Urusan Eropa Republik Slovakia dalam Forum
Konsultasi Bilateral RI-Slovakia ke-4 di Jakarta
“Hubungan
kerja sama politik yang telah berlangsung baik antara RI-Slowakia perlu
diperkuat dengan tindak lanjut kerja sama bilateral yang konkrit, khususnya di
bidang ekonomi,”ucap Dubes Dian Triansyah Djani,
Sebagaimana
informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui
email menjelaskan menurut Dubes Rehák, Slowakia memandang Indonesia sebagai
mitra penting di kawasan Asia Tenggara.
Slowakia akan terus upayakan peningkatan
hubungan kerja sama bilateral ekonomi dengan Indonesia di berbagai bidang,
khususnya pada sektor energi, pertanian dan pertahanan.
Di
sektor pertanian, kedua pihak bekerjasama dalam penelitian dan pengembangan
bibit gandum tropis di Padang.
Ini
merupakan contoh konkrit kerja sama bilateral yang dapat mendukung upaya
ketahanan dan kemandirian pangan, yang juga merupakan salah satu prioritas pemerintahan
Presiden Joko Widodo.
Selain
itu, kedua pihak sepakat memperkuat kerja sama ekonomi melalui peningkatan
kontak antar pelaku usaha kedua negara serta kerja sama investasi Slowakia di
Indonesia dan juga sebaliknya.
Kedua
pihak juga sepakat meningkatkan nilai perdagangan bilateral RI-Slowakia. Dalam
hal ini, Dubes Djani mendorong produk Indonesia seperti ban dan minyak sawit
agar masuk pasar Slowakia
Pada
pertemuan tersebut Dubes Djani menekankan bahwa Indonesia adalah pintu masuk
pasar ASEAN dan merupakan peluang besar dengan adanya Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Sedangkan,
Slowakia yang sedang menduduki presidensi kelompok negara-negara Visegrad atau
V4 (Slowakia, Polandia, Hongaria dan Ceko) adalah pintu masuk pasar kawasan
negara-negara tersebut dan sekitarnya.
Pihak
RI dan Slowakia sepakat meningkatkan people-to-people-contact, antara lain
melalui kerja sama antar universitas, program Darmasiswa, serta penyelenggaraan
Dialog Lintas Agama RI-Slowakia ke-2.
Terkait
hal itu, kedua pihak mengharapkan kemudahan fasilitas visa kunjungan singkat
bagi Slowakia dan visa Schengen bagi Indonesia.
Dalam
pertemuan, kedua pihak juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan
internasional yang menjadi kepentingan bersama seperti ASEAN, Uni Eropa, dan
perkembangan di kawasan Asia, Eropa Tengah dan Timur, serta Timur Tengah.
Di
samping itu, kedua pihak juga saling mendukung untuk pencalonan di berbagai
organisasi internasional, termasuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap
DK PBB periode 2019-2020.
Sebagai
informasi, hubungan diplomatik Indonesia dan Slowakia dibuka sejak 1 Januari
1993 dan peningkatan hubungan bilateral kedua negara ditandai dengan kunjungan
Presiden Slowakia ke Indonesia pada tahun 2011.
Investasi
Slowakia di Indonesia pada 2010-2014 tercatat sebanyak 12 proyek. Dalam rangka
meningkatkan kerja sama ekonomi, kedua negara telah mengadakan Sidang Komisi
Bersama (SKB) sebanyak 3 kali dan Business Round Table (BRT) sebanyak 8 kali.
SKB terakhir dilaksanakan pada 2 Desember 2013 secara back-to-back dengan BRT
ke-8 dan menghasilkan penandatanganan beberapa MoU antar pelaku usaha swasta
(Direktorat Eropa Timur dan Tengah).
Sebagai
catatan, nilai perdagangan bilateral RI-Slowakia pada 2014 tercatat USD 29,91
juta dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 4,94 juta.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz