Rabu, 15 April 2015

Mengenal Barudak Bandung Dibalik Logo Peringatan 60 Tahun KAA

BANDUNG, - Sejak dua bulan lalu, mungkin kita sering melihat logo warna merah dan hijau berbentuk angka 60 di setiap sudut jalan terutama di sepanjang kawasan Jawa barat terutama Bandung.

Istimewa
Namun apakah ada yang tahu seseorang dibalik logo yang menarik ini ? ternyata logo tersebut dibuat oleh dua barudak Bandung  yaitu Muhammad Yahya, 40 tahun dan Firman Mustarik (35) yang mendapatkan kehormatan menjadi bagian dari sejarah peringatan 60 tahun ajang ini.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, dua pria lulusan Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB ini untuk mencetak logo yang sederhana tapi terkesan cukup satu malam saja.

Awal pembentukan logo ini tidak lepas dari sosok Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang memberikan tawaran kepada mereka dengan memberikan nomor kontak kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara.

“Malam itu Pak Emil (sapa Ridwan Kamil) telepon kita, minta izin memberikan nomor telepon salah satu dari kita untuk diberikan ke Pak Rudiantara, enggak berselang lama, malam itu juga Pak Menteri telepon dan kita diminta untuk membuka logo KAA. Kita langsung kebut semalam,”ucapnya

Dari hasil kebut semalam tersebut tercipta iima logo yang kemudian memberikan draft tersebut ke Menteri Kominfo untuk dipilih.

Dan akhirnya terpilih logo yang sekarang bisa dinikmati masyarakat sebagai logo resmi Konferensi Asia Afrika.

Terkait dua warna dalam logo resmi tersebut, Firman pun memberikan alasan bahwa itu mewakili Asia Afrika dimana warna merah menjadi simbol negara-negara di Asia, sedangkan hijau merepresentasikan negara di benua Afrika.

“Warna merah mewakili Asia karena kebanyakan kultur negara-negara Asia paling banyak keluar warna merah misal masakannya. Sedangkan warna hijau yang mewakili negara-negara Afrika lebih kepada earthy yang image board. jadi persepsi umumnya kita ambil begitu,”ucapnya.

Soal royalti dan hak intelektual yang didapat dari logo KAA, mereka berdua mengaku tidak menerima sepeser uang pun atas karya sederhana dan kreatif ini dan murni sebagai pengabdian kepada bangsa.

“Kami persembahkan untuk bangsa, tidak memikirkan bayarannya. Sudah bisa dipakai pun Alhamdulillah karena karya kita sudah menjadi bagian dari sejarah KAA,”ucapnya



Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/catatanLorcasz