JAMBI, - Perdana Menteri
Kerajaan Norwegia Erna Solberg sangat sedih ketika mendengar nasib Orang Rimba
yang berada di kawasan hutan adat Senamat Ulu, Kabupaten Bungo yang bercerita
kepadanya.
Sebagaimana informasi yang
beredar, PM Solberg sangat sedih dengan kondisi Orang Rimba dengan menyadari
pentingnya keberadaan hutan untuk dunia.
“Saya sangat sedih mendengar
kondisi Orang Rimba, kami menyadari hutan sangat penting, penting sekali untuk
dunia,”ucapnya.
Kesedihan perempuan
kelahiran Bergen, 24 Februari 1961 ini ketika Orang Rimba mengalami kesulitan
pangan bahkan mereka tidak bisa lagi berburu babi dan mendapatkan hasil hutan
seperti jernang dan getah balam sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka.
Ketua Partai Konservatif
Norwegia ini pun sempat bertanya soal kegiatan yang dilakukan Orang Rimba muda
ketika dihutan dan dijawab bahwa kehidupan saat ini sangat terjepit lantaran
hutan sudah berubah fungsi salah satunya sebagai perkebunan sawit yang dikelola
perusahaan.
Sementara itu, Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya mengatakan ada persoalan yang
bisa diambil dan menjadi masukan pemerintah dalam membuat kebijakan publik.
Soal lahan yang dikeluhkan
Orang Rimba, Menteri Siti baru mengetahui dua perusahaan bukan tiga sebagaimana
yang disampaikan.
Menteri Siti juga
menjelaskan alasan dipilihnya Jambi dalam kunjungan dari ibu dua anak ini,
menurutnya terkait dengan kerjasama emisi gas rumah kaca atau REDD antara
Norwegia dengan Indoensia dimana Jambi satu dari sebelas propinsi yang
terlibat.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz