JAKARTA, -
Sempat meredum kali ini informasi soal eksekusi mati tahap dua kembali hidup
bahkan secara tidak terduga persiapan pun sudah dijalankan tanpa diketahui public.
Informasi yang
beredar, Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umumu (JAM
Pidum) telah mengeluarkan surat perintah kepada Jaksa Eksekutor untuk
memperisiapkan dan melaksanakan eksekusi kepada terpidana mati.
Surat yang
keluar tersebut dikalangan Kejaksaan adalah hal yang lazim tidak hanya untuk
eksekusi mati namun setiap tindakan hukum harus ada surat perintah seperti itu.
Sepanjang
ditetapkan untuk dieksekusi, para terpidana ini masih mencari celah agar supaya
nyawanya tetap terjada dalam raganya.
Seperti duo
maut asal Australia yang dikenal dengan Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran
Sukumaran yang mencoba mengajukan PK setelah grasinya ditolak mentah oleh
Presiden RI Jokowi menolak mengajukan lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
DKI Jakarta pada awal April 2015 namun sayangnya ditolak.
Bahkan seluruh
warga negara Australia ikut membantu dengan membuat video permohonan agar
Indonesia mau membebaskan duo maut ini dari daftar eksekusi hingga memberikan
imbalan pengganti selama duo bali nine ini berada di tahanan.
Bahkan mengingatkan
kembali soal sumbangan yang diberikan negara itu ketika Tsuname hingga aksi
boikot pun dilancarkan demi bebasnya duo maut bali nine ini dari ujung peluru
eksekutor namun itu tidak diperhatikan oleh Indonesia dan tetap konsisten pada
pendiriannya.
Sementara itu
Mary Jane juga senasib serupa dengan duo Bali Nine ini mencoba mengajukan
permohonan PK setelah grasinya ditolak Presiden namun dalam sidang PK di PN
Sleman bulan lalu, Mahkamah Agung memutuskan tetap menolak permohonan PK
tersebut dan berpendirian pada putusan PN Sleman.
Kesepuluh terpidana
mati tersebut adalah Serge Areski Atlaoui dari Perancis, Rodrigo Gularte
(Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson
alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan duo Bali Nine asal
Australia, Myuran Sukumaran serta Andrew Chan.
Kontak Blog
> ervanca@gmail.com
Twitter.com/catatanLorcasz
.