Kamis, 16 April 2015

Wamenlu Hidupkan Kembali Semangat Bandung dalam Hadapi Tantangan Global

BANDUNG, - Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, membuka Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) bertajuk “Revitalisasi Semangat Bandung dan Peran Diplomasi Indonesia dalam Memperkokoh Kemitraan Strategis Asia-Afrika” di Bandung pada tanggal 14 April 2015.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email  menjelaskan bahwa FKKLN yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kemlu ini bertujuan untuk menggelorakan kembali Semangat Bandung sebagai intisari nilai-nilai Dasasila Bandung yang masih sangat relevan guna menjawab berbagai tantangan global dewasa ini.

Turut hadir sebagai pembicara dalam FKKLN tersebut adalah Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia, Pakamisa Augustine Sifuba dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi.

Dalam sambutan pembukaannya, Wamenlu RI A.M. Fachir menyampaikan bahwa kepentingan nasional Indonesia adalah senantiasa sejalan dengan kontribusi aktif dalam menjalankan ketertiban dunia, bedasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,  keadilan sosial, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Lebih lanjut, Wamenlu RI menegaskan bahwa FKKLN ini merupakan ajang bagi kita, bangsa-bangsa se-Asia dan Afrika, untuk menunjukkan kepada dunia konsistensi dan komitmen Indonesia dalam mewujudkan solidaritas diantara negara selatan-selatan yang membawa manfaat bagi peningkatan kapasitas negara anggota dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi showcase peran aktif Indonesia dalam upaya memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara Asia dan Afrika melalui peningkatan kerja sama.

Sepuluh tahun yang lalu New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) didirikan atas dasar semangat untuk meningkatkan kerja sama negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Wamenlu RI menegaskan bahwa melalui kerangka NAASP, Pemerintah Indonesia berupaya untuk berbagi pengalaman, best practices, dan program-program peningkatan kapasitas yang ditujukan bagi kepentingan dan manfaat bangsa-bangsa Asia dan Afrika, khususnya untuk memerangi tantangan global masa kini seperti kemiskinan, kesenjangan dalam pembangunan, pengangguran dan daya saing yang belum memadai.

Selain itu dalam forum ini, Wamenlu RI menyampaikan harapannya agar FKKLN ini dapat menghasilkan rekomendasi bagi pelaksanaan kebijakan luar negeri ke depan, dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul, maupun memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka sejalan dengan perkembangan strategis regional dan global.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz