JAKARTA, - Dunia film dan
seni Indonesia akhir pekan ini berduka setelah salah satu putera terbaiknya
harus meninggalkan dunia ini setelah berjuang melawan penyakit ganasnya.
Adalah Alex Komang harus
meninggalkan dunia seni perannya di usia ke-53 tahun karena kanker hatinya yang
dideritanya.
Bagi insan industri seni
terutama teater dan film cukup familiar dengan pria bernama asli Saifin Nuha
ini dengan segala lakon dan penghargaannya.
Istimewa |
Alex sendiri memulai dunia
seni setelah lulus SMA hijrah ke Jakarta dan menetap di Gelanggang Olahraga
Bulungan, Blok M, Jakarta tempatnya para senimat berkumpul dan dari tempat
itunya dirinya menjadi murid Teguh Karya di Teater Populer yang berlanjut hingga akhir hayatnya.
Sepanjang hidupnya
dihabiskan dalam industri peran dimulai pada film Doea Tanda Mata di tahun 1985
kemudian di tahun yang sama bermain dalam Secangkir Kopi pahit.
Dilanjutkan pada tahun 1986
film Ibunda, Mementos (1986), Pacar Ketinggalan Kereta di tahun 1989. Sempat
tidak terdengar kabarnya namun pada 2002 dirinya kembali di pentas film dengan
membidangi Ca Bau Khan.
Kemudian Puteri Gunung
Ledang di tahun 2004, Long Road to Heaven (2007), Medley (2007), Sumpah Pocong
Di Sekolah, Chika, Laskar Pelangi (2008)
Anak Setan, Romeo Juliet,
Rasa, Mata Pena Mata Hati Raja Ali Haji (2009), Darah Garuda (2010), True Love
(2011)
Istimewa |
Surat Kecil Untuk Tuhan
(2011), 9 Summers 10 Autumns (2013), Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014), Gunung
Emas Almayer (2014) dan film yang terakhir sedang digarap sebelum menghembuskan
napasnya adalah Hanyut
Dari semua itu yang membuat
terkesan publik akan kepiawaian berakhir hingga diganjar sebagai nominas Aktor
Pendukung Piala Citra 2013 lewat karaktek Bapak di film 9 Summers 10 Autumns yang
berusaha menghidupi keluarganya hingga menonton dibuat geram, bangga, takut,
marah serta terharu.
twitter.com/Iwan9S10A |
Seperti pada keluarga pada
umumnya, karir Alex Komang hingga akhir hayat pun tidak lepas dari tentangan
sang Ayah yang melihat kala itu kesenian masih diperdebatkan kehadirannya.
Untuk mensiasati agar
ayahnya tidak tahu, pria yang selalu membaca buku sastra karya Hamlet, Chekov,
Shakespeare yang di dapat dari toko buku milik ayahnya pun menggunakan nama samaran
Alex Komang ketika menuliskan beberapa cerpen dan mengirimkan ke berbagai media
dan nama itulah menjadi populer ketimbang nama aslinya Syaiful Nuha.
Syaiful Nuha atau Alex
Komang meninggalkan seorang wanita asal Malaysia, Nory yang dinikahinya pada
tahun 1998 yang dikaruniai seorang anak.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz