Sabtu, 14 Februari 2015

Sosok Bapak itu Telah Tiada

JAKARTA, - Dunia film dan seni Indonesia akhir pekan ini berduka setelah salah satu putera terbaiknya harus meninggalkan dunia ini setelah berjuang melawan penyakit ganasnya.

Adalah Alex Komang harus meninggalkan dunia seni perannya di usia ke-53 tahun karena kanker hatinya yang dideritanya.

Bagi insan industri seni terutama teater dan film cukup familiar dengan pria bernama asli Saifin Nuha ini dengan segala lakon dan penghargaannya.

Istimewa 
Alex sendiri memulai dunia seni setelah lulus SMA hijrah ke Jakarta dan menetap di Gelanggang Olahraga Bulungan, Blok M, Jakarta tempatnya para senimat berkumpul dan dari tempat itunya dirinya menjadi murid Teguh Karya di Teater Populer  yang berlanjut hingga akhir hayatnya.

Sepanjang hidupnya dihabiskan dalam industri peran dimulai pada film Doea Tanda Mata di tahun 1985 kemudian di tahun yang sama bermain dalam Secangkir Kopi pahit.

Dilanjutkan pada tahun 1986 film Ibunda, Mementos (1986), Pacar Ketinggalan Kereta di tahun 1989. Sempat tidak terdengar kabarnya namun pada 2002 dirinya kembali di pentas film dengan membidangi Ca Bau Khan.

Kemudian Puteri Gunung Ledang di tahun 2004, Long Road to Heaven (2007), Medley (2007), Sumpah Pocong Di Sekolah, Chika, Laskar Pelangi (2008)

Anak Setan, Romeo Juliet, Rasa, Mata Pena Mata Hati Raja Ali Haji (2009), Darah Garuda (2010), True Love (2011)


Istimewa

Surat Kecil Untuk Tuhan (2011), 9 Summers 10 Autumns (2013), Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014), Gunung Emas Almayer (2014) dan film yang terakhir sedang digarap sebelum menghembuskan napasnya adalah Hanyut

Dari semua itu yang membuat terkesan publik akan kepiawaian berakhir hingga diganjar sebagai nominas Aktor Pendukung Piala Citra 2013 lewat karaktek Bapak di film 9 Summers 10 Autumns yang berusaha menghidupi keluarganya hingga menonton dibuat geram, bangga, takut, marah serta terharu.

twitter.com/Iwan9S10A
Seperti pada keluarga pada umumnya, karir Alex Komang hingga akhir hayat pun tidak lepas dari tentangan sang Ayah yang melihat kala itu kesenian masih diperdebatkan kehadirannya.

Untuk mensiasati agar ayahnya tidak tahu, pria yang selalu membaca buku sastra karya Hamlet, Chekov, Shakespeare yang di dapat dari toko buku milik ayahnya pun menggunakan nama samaran Alex Komang ketika menuliskan beberapa cerpen dan mengirimkan ke berbagai media dan nama itulah menjadi populer ketimbang nama aslinya Syaiful Nuha.

Syaiful Nuha atau Alex Komang meninggalkan seorang wanita asal Malaysia, Nory yang dinikahinya pada tahun 1998 yang dikaruniai seorang anak.






Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz