KHARTOUM, - Sebuah temuan
terungkap dimana tentara Sudan memperkosa setidaknya 221 wanita dan anak
perempuan pada kawasan Darfur, Sudan pada akhir 2014 lalu.
Temuan ini diungkapkan
kelompok pemerhati HAM, Human Right Watch (HRW) yang berbasis di New York, AS
mengatakan tindakan keji tersebut dilakukan dalam sebuah serangan yang
berlangsung selama tiga hari.
hrw.org
|
Menurut HRW, laporan itu
berdasarkan kesaksian dari 15 orang yang selamat, seorang saksi perempuan dan 23 sumber kredibel yang
mengatakan bahwa pemerkosaan massal dilakukan antara tanggal 30 Oktober dan 1
November di Kota Tabit.
Sejauh ini pihak HRW terus
mengumpulkan nama korban dan lainnya terkait dengan peristiwa keji ini di
Darfur karena ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Pemerkosaan massal terhadap
wanita dan anak perempuan di Tabit ini merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan,”demikian pernyataan HRW.
Namun apa yang diungkapkan
HRW dibantah oleh militer Sudan melalui Jurubicara mereka, Alswarmi Khalid
menolak tuduhan tersebut dan menduga temuan itu merupakan upaya untuk menekan Sudan
untuk tetap mempertahankan perdamaian pasukan PBB-Uni Afrika yang dikenal dengan
nama UNAMID di kawasan Darfur.
“Semua tuduhan tentang
daerah Tabit terjadi ketika pemerintah Sudan agar pasukan UNAMID meninggalkan
Sudan. Beberapa lembaga menggunakan tuduhan palsu untuk menekan Sudan agar
UNAMID tetap (berada) di Darfur,”ucapnya.
Sementara menurut keterangan
dari PBB mengatakan penyidik dari pasukan perdamaian di Darfur mengunjungi
Tabit pada bulan November lalu di bawah pengawasan militer dan polisi yang
ketat namun pihaknya tidak dapat memasuki wilayah Khartoum.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz