Kamis, 12 Februari 2015

Pentingnya Dukungan Rakyat dalam Realisasi ASEAN Community

Istimewa
KUALA LUMPUR, - Mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk menciptakan sebuah komunitas yang kuat tentunya perlu dukungan tidak hanya dari pemerintah serta lembaga tetapi juga masyarakat yang berada di kawasan tersebut.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis ketika memberikan ceramah di Razak School of Government (RSOG), Komplek Putrajaya, Malaysia, Kami (12/2)

Sebagaimana informasi yang diterima dari Yanuar Indri dari Pensosbud KBRI Kuala Lumpur mengatakan  Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dr. Harry Azhar Azis menekankan bahwa ASEAN Community hanya akan dapat terwujud jika mendapat dukungan dari rakyat.
Menurutnya, dukungan tersebut hanya akan didapatkan jika rakyat merasakan betul manfaat dari ASEAN.

“Jika konsep ASEAN Community hanya memberikan manfaat kepada segelintir elit, misalkan pebisnis, maka ide untuk memiliki kawasan yang terintegrasi di Asia Tenggara akan sangat sulit terwujud.”, ucapnya

Dalam ceramah bertema Asean Economic Community and the Role of Public Accountability tersebut, Azhar Azis juga menyoroti disparitas ekonomi dan Human Development Index (HDI) di antara dan di dalam negara-negara anggota ASEAN yang akan menyulitkan mereka untuk berintegrasi satu sama lain.

Di sisi lain, Azhar Azis menilai  bahwa pergerakan barang dan jasa yang semakin terbuka dalam era ASEAN Economic Community 2015 akan semakin meningkatkan peran penting lembaga audit.

“Untuk bisa memenangi kompetisi bebas semacam itu, negara harus dikelola dengan transparan, berintegritas dan akuntabel”, ujar mantan anggota parlemen ini.

Sebagai informasi, ceramah Ketua BPK di RSOG merupakan agenda delegasi BPK RI yang sela-sela mengikuti pertemuan ASEAN Supreme Audit Institution (ASEAN SAI) di Kuala Lumpur, 8-13 Februari 2015.

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, para pengurus dan pejabat RSOG serta wakil dari Kedutaan Asing yang berkedudukan di Kuala Lumpur.

Sebelumnya pada Rabu (11/2/2015) malam, Ketua BPK juga menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur untuk mensosialisasikan tugas BPK.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur tersebut, Ketua BPK memastikan bahwa BPK ikut bertanggungjawab dengan cara mengawasi setiap penggunaan anggaran di Perwakilan RI di luar negeri, terutama dalam kaitannya dengan pelayanan dan perlindungan Buruh Migran Indonesia di luar negeri. 

Ketua BPK berharap dengan semakin berkurangnya angka penduduk ‘sangat miskin’ di Indonesia, yang saat ini jumlahnya masih mencapai 16 juta jiwa, dengan sendirinya jumlah Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia akan berkurang.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz