Parma, - Klub yang pernah
menjuarai Piala Winners dan UEFA, Parma kembali terancam mendapatkan hukuman
dari Federasi Sepakbola Italia. FIGC.
Informasi yang beredar,
terancamnya dikeluarkan sanksi ini dikarenakan tidak jelasanya soal pembayaran
gaji para pemain.
Berdasarkan catatan FIGC
sepanjang musim ini, tidak ada satupun pemain klub yang bermarkas di Ennio
Tardini ini mendapatkan bayaran atau gaji sebagaimana mestinya mereka terima.
Ilustrasi - Istimewa |
FIGC sendiri masih
memberikan tenggat waktu hingga Senin (16/2) untuk pihak klub yang lahir pada
16 Desember 1913 ini dibawah kendali Presiden Giampietro Manenti untuk melunasi
gaji tersebut.
Manenti sendiri mengatakan
pihak sudah mentransfer sejumlah uang sebagai pembayaran gaji para pemain,
namun diragukan karena tidak adanya konfirmasi resmi terkait pembayaran
tersebut.
“Saya ulangi, tadi malam
transfer bank telah dilaksanakan, artinya pembayaran telah dilunasi,”ucapnya.
Bahkan ada rumor, tidak
hanya gaji pemain yang belum dibayar tetapi klub ini juga memiliki utang yang
menembus angka lebih dari 100 juat euro atau sekitar Rp1,45 triliun yang belum
juga terselesaikan.
Dengan kondisi ini tidak
mungkin klub yang pernah masuk dalam magnisevent club Serie A ini terjerumus
dalam krisis financial terparah sepanjang klub ini berdiri.
Pada Desember 2014 lalu,
klub ini harus menerima kenyataan pahit, nilai dalam klasemen Serie A dikurangi
satu poin, jika ini tidak diselesaikan maka pintu degradasi pun terbuka luas
bagi asuhan Roberto Donadoni ini.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz