Istimewa |
JAKARTA, - Jelang Eksekusi
terpidana mati oleh Kejaksaan Agung RI membuat Australia gerah dengan segala
kemampuan untuk bisa melepaskan dua warganya dari pelaksanaan tersebut salah
satunya dengan ancaman memboikot tempat wisata Indonesia yaitu Bali.
Hal ini dibuktikan oleh
warga Australia lewat gerakan sosial media dengan tanda pagar (hastag)
#boycottbali dan aktivitas sosial ini yang dilakukan negeri Kangguru tersebut
berbuah kecaman dari warga Bali.
Salah satunya adalah I Gede
Ari Astina atau biasa dikenal dengan Jerinx ini lewat sebuah tayangan di stasiun
televisi, drummer bank Superman Is Dead ini angkat suara bahwa apa yang
dilakukan warga Australia itu sangat berlebihan harusnya negeri itu belajar mengedukasi warganya untuk tidak
membuat keresahan di Bali.
“Ini sangat berlebihan.
Harusnya Australia justru belajar mengedukasi warganya untuk tidak membuat
keresahan di Bali. Selama ini di Bali itu justru masyarakatnya banyak
diresahkan oleh turis-turis Australia,”ucapnya
Drummer yang
sehari-seharinya menggunakan sepeda untuk beraktivitas mengatakan bahwa warga
Bali pun tetap tumbuh tanpa kehadiran turis asal Australia sekalipun
“Orang-orang Bali bisa
survive tanpa Aussie. Turis di Bali bukan hanya dari Australia tapi dari
seluruh penjuru dunia. Dan saya yakin sikap boikot bukan cermin warga Australia
dan justru saya pikir mayoritas justru tidak setuju dengan ancaman boikot
tersebut,”ucapnya.
Sementara itu masih terkait
dengan boikot Bali, band dari Jerinx sendiri, Superman Is Dead lewat laman
resmi mereka di jejaring sosial mengaku heran bagaimana bisa Australia bisa
mengatakan Bali tidak akan mampu bertahan tanpa turis dari negaranya justru
kebalikannya
“Yang ada malah
kebalikannya, orang Australia yang tidak bisa hidup tanpa Bali. Di mana lagi
mereka bisa pergi ke tempat yang begitu murah, dekat dan penuh dengan senyuman
ramah ? kicau SID
Selain itu, SID berkicau
bahwa pemerintah Australia sama sekali tidak menyadari dengan fakta dilapangan
bahwa kebanyakan orang Bali muak melihat tingkah laku warga dari negara yang
dipimpin Julie Bishop dan Tony Abbott ini dalam menghargai warga lokal serta
kebudayaan Bali
twitter.com/SID_official |
“Mereka pikir dirinya raja
dan semua bisa dibeli dengan dollar. Hal itulah yang membuat mereka terlalu
percaya diri dan menganggap hukum di Indonesia bisa dibengkokkan hanya dengan
ancaman boikot Bali,”demikian salah satu kicaunya di Twitter
Bahkan grup musik ini pun
dalam kicauannya sangat keras dengan menyebut negeri Kangguru tersebut dengan
sampah dengan analogi dimana para warga Indonesia ketika berkunjung ke sebuah
negara selalu mematuhi segala hukum yang ada tidak dengan Australia
“Yg perlu dan HARUS mereka
ketahui, kelakukan sebagian warga mereka di Bali sangat meresahkan dan Bali
tidak perlu turis-turis sampah seperti itu ! Kami WNI ketika bertamu ke negara
kalian, selalu mematuhi segala hukum yang berlaku di sana. Dan kalian juga
seharusnya melakukan hal yang sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh
sampah ! Tidak ada negara yg butuh sampah. RESPECT ! THAT’S WHAT WE ALL NEED !,”
tulis SID.
Sebagai informasi, Andrew
Chan dan Myuran Sukumaran adalah dua dari sembilan anggota anak muda penyeludup
narkotika asal Australia yang menamakan dirinya Bali Nine harus menantikan
eksuski mati setelah grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.
Istimewa |
Kelompok anak muda yang jumlahnya
menyerupai boyband ini terdiri dari Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence,
Tach Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, Martin Stephens, Myuran
Sukumaran dan Andrew Chan ditangkap oleh Bea Cukai Bandara Internasional Ngurah
Rai Denpasar 17 April 2005.
Kesembilan pemuda ini
ditangkap dalam usaha menyeludupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Australia.
Pengadilan Negeri Denpasar
memberikan vonis seumur hidup kepada Lawrence, Czugaj, Stephens dan Rush
sedangkan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan harus diganjar mati.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz