Minggu, 22 Februari 2015

Kementerian Agama Tandatangani MoU dengan SES Jerman

BONN, - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan penandatanganan Kesepahaman Bersama (MoU) dengan senior Experten Service (SES) Jerman

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Agama,  penandatangan ini dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Executive Director of Senior Experten Service (SES), Susanne Norman, di salah satu gedung SES, Jerman. 

Dok. Kementerian Agama

Penandatanganan MoU ini menandai dimulainya kemitraan antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dengan SES yang bernama lengkap Stiftung der Deutschen Wirtschaft für internationale Zusammenarbeit (Foundation of German Industry for International Cooperation).

SES sendiri adalah sebuah yayasan di Jerman yang bergerak dalam pemberian layanan keahlian (expert services) kepada lembaga-lembaga yang membutuhkan bantuan konsultansi dan pelatihan keterampilan untuk para pegawai/karyawan dan staf administrasi lembaga maupun perusahaan-perusahaan kelas menengah ke bawah.

Sesuai misi utamanya, yaitu membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ekonomi negara-negara berkembang, lembaga non-profit ini tidak membuka pelayanan keahlian untuk perusahaan-perusahaan atau lembaga di negara-negara yang sudah maju.

Sejak berdiri tahun 1983, yayasan yang bermarkas di kota Bonn dengan 14 kantor cabang di seluruh Jerman dan lebih dari 140 perwakilan di manca negara ini telah memberikan sekitar 38.000 layanan keahlian di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tidak kurang dari 366 layanan SES telah dilakukan di beberapa daerah, antara lain pengembangan pabrik roti di Tasikmalaya atas kerjasama dengan KADIN cabang setempat, dan pelatihan perawat di Semarang.

Tenaga ahli yang dikirim SES untuk memberikan layanan adalah para pensiunan yang telah berpengalaman dan ahli di bidangnya masing-masing, mulai dari bisnis, pendidikan, kesehatan, pengembangan kawasan perkotaan dan pedesaan, pengentasan kemiskinan, hingga bidang nutrisi, energy dan hak asasi manusia.

“Ada sekitar 11.000 pensiunan yang bergabung dengan SES secara sukarela dan siap dikirim kapan saja diperlukan sesuai dengan permintaan klien,” kata Susanne Norman dalam presentasinya mengenalkan SES.

Sementara itu menurut Kamaruddin Amin, kemitraan dengan SES harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai kelanjutan dari MoU ini, Kamaruddin akan meminta PTKI untuk mengajukan bidang expertise yang mereka butuhkan untuk pengembangan kapasitas kelembagaan.

“Misalnya, untuk penguatan quality assurance system atau peningkatan mutu manajemen pendidikan tinggi secara umum,” ujarnya.

Ditjen Pendis melakukan lawatan ke sejumlah perguruan tinggi di Eropa dalam rangka penjajakan kerja sama. SES merupakan lembaga ketiga yang dikunjungi Delegasi Ditjen Pendis setelah sebelumnya berkunjung ke Toulouse dan Paris I (Sorbonne) University di Perancis.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz