VIENNA, - Ditengah ancaman
pemboikotnya wisata Indonesia oleh Australia disaat menjelang eksekusi tahap
dua tidak berpengaruh warga negara diluar negeri Kangguru untuk berkunjung ke
Indonesia
Dok. PTRI Wina |
Sebagaimana dilansir dari
laman Kemlu RI, jumlah warganegara Slovenia yang berkunjung ke Indonesia pada
tahun 2014 (menurut data Ditjen Imigrasi) mengalami kenaikan 25% yaitu sebanyak
3.151 orang dibandingkan tahun 2013 sebesar 2.522 wisatawan.
Dari jumlah tersebut 56%
masuk melalui Jakarta, 37% melalui Bali dan selebihnya melalui Surabaya, Medan,
Bintan dan Batam.
Prosentase jumlah kenaikan
yang signifikan tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.
Prosentase kenaikan pada
tahun lalu juga merupakan salah satu yang tertinggi diantara negara-negara
anggota Uni Eropa.
Hal ini menunjukkan bahwa
minat untuk mengunjungi Indonesia terus meningkat meskipun negara yang
berpenduduk sekitar 2 juta jiwa tersebut mengalami krisis ekonomi sejak tahun
2011.
Melihat situasi ini membuat KBRI/PTRI
Wina sejak tahun 2013 terus mengadakan berbagai kegiatan promosi seni budaya,
pariwisata dan ekonomi di Slovenia.
Berbagai kegiatan pementasan
seni budaya telah dilakukan tidak saja di ibukota Ljubjana tetapi juga di
kota-kota seperti Maribor, Bled dan lainnya.
Kerjasama dengan berbagai
pihak baik swasta maupun instansi pemerintah termasuk pemerintah daerah terus
dikembangkan.
Pada tahun 2014 Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyumbangkan sebuah Rumah Joglo kepada
Arboretum Park di Slovenia.
Rumah Joglo ini adalah yang
pertama didirikan di Eropa dan telah menambah daya tarik publik untuk
mengunjungi taman yang setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 150.000
pengunjung.
Acara peresmian Rumah Joglo
pada bulan April tahun lalu yang dimeriahkan dengan pagelaran seni tari Jawa
Klasik yang dibawakan oleh para penari Keraton Yogyakarta diliput secara luas
oleh media setempat.
Selain promosi untuk
masyarakat umum, promosi dengan target market tertentu sangat penting mengingat
pada masa krisis ekonomi promosi dilakukan dengan melihat niche market tertentu
atau kalangan masyarakat tertentu yang berpotensi tinggi untuk tetap melakukan
perjalanan wisata.
Diantaranya bekerjasama
dengan Lion’s Club Slovenia dalam menggelar acara Gala Dinner dengan
menampilkan berbagai seni tari dan musik tradisional Indonesia dan kulinari
nusantara. Acara ini dihadiri oleh para tokoh ternama dan socialite negara
tersebut untuk penggalangan dana sosial. peliputan secara luas oleh media massa
setempat termasuk media cetak ekslusive dari kalangan tersebut.
Seni budaya Jawa seperti
wayang orang dan juga wayang kulit cukup dikenal oleh masyarakat Slovenia dan
mendapat perhatian yang cukup besar. Penampilan seni budaya ini selalu mendapat
apresiasi yang tinggi ditandai dengan selalu penuhnya ruang teater pertunjukan.
Hubungan antar masyarakat
kedua negara juga terus dikembangkan. Setiap tahunnya jumlah peminat program
beasiswa budaya atau Darmasiswa terus meningkat meskipun jumlah yang dapat
diterima sangat terbatas.
Selama di Indonesia, para
penerima bea siswa tersebut mempelajari berbagai bidang seni budaya termasuk
bahasa Indonesia.
Para alumni dari program ini
terus menyebarkan berbagai informasi mengenai potensi Indonesia di berbagai
bidang baik melalui presentasi di universitas tempat mereka bekerja maupun
melanjutkan studinya maupun penampilan mereka di berbagai acara seni budaya di
negeri tersebut.
Diharapkan pada tahun 2015
ini dengan semakin membaiknya perekonomian negara ini maka jumlah wisatawan
dari Slovenia ke Indonesia akan terus meningkat.
Promosi potensi Indonesia di
bebagai bidang termasuk pariwisata akan terus dilakukan dengan bekerjasama
dengan berbagai pihak di Indonesia.
Diharapkan promosi atas
berbagai potensi yang dimiliki oleh berbagai propinsi di seluruh Indonesia
dapat terus ditingkatkan.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz