Jumat, 13 Februari 2015

Australia Ancam Boikot Wisata Indonesia

SYDNEY, - Tidak pernah habis usaha Australia untuk menyelamatkan warganya yang jelas-jelas salah karena melanggar hukum sebuah negara dengan narkoba.

Setelah para pelaku seni dan rohaniawan membuat semacan video testimony kini giliran ancaman untuk memboikot wisata Indonesia.

Ancaman ini dilontarkan Menteri Luar Negeri Australia yang frustasi segala upaya dilakukan negaranya agar Indonesia meluluhkan nuraninya agar dua warganya lepas dari eksekusi tidak membuahkan hasil.

Sebagaimana dalam wawancara dengan Radio Fairfax, Menlu Bishop mengatakan apa yang terjadi antara Indonesia dan Australia terkait dengan dua warganya yang akan meregang nyawa dihadapan eksekutor merupakan situasi yang sangat tegang.

Istimewa


“Ini adalah situasi yang sangat tegang,”ucap Menlu Bishop

Menlu Bishop pun memperingatkan Jakarta untuk tidak menganggap sepele apa yang diperjuangkan seluruh warga Australia terhadap dua terpidana mati ini.

Menlu Bishop mengaku pasca penetapan dua warganya masuk dalam daftar tereksekusi dirinya kewalahan menerima banyak surat elektronik (email) dan pesan singkat untuk meminta dirinya memberi tahu kepada Pemerintah untuk membatalkan rencana itu.

“Saya kewalahan menerima email dan pesan singkat, saya tahu banyak orang telah melakukan acara solidaritas bagi kedua terpidana itu, saya pikir warga Australia akan menunjukkan penolakan yang dalam terhadap aksi (eksekusi) ini termasuk mengambil keputusan soal destinasi liburan mereka,”ucapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya akan menarik semua para diplomat di Indonesia jika eksekusi tetap dilanjutkan oleh pemerintah, Menlu Bishop hanya bisa mengatakan masih dalam pertimbangan.

“Ini adalah hal yang masih dipertimbangkan, perhatian saya adalah kami ingin adanya komunikasi antara duta besar kami dan pemerintah Indonesia tetap terbuka,”ucapnya.

Dalam wawancara itu, Menlu Bishop tetap pada keyakinannya untuk tidak menyerah dengan berharap dua warganya yang telah nyata terbukti bersalah mencoba menyeludupkan heroin pada 2005 lepas dari eksekusi.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz