Jumat, 13 Februari 2015

Wakil Menlu Berikan Kuliah Umum pada Diklat Sesparlu dan Sesdilu

JAKARTA, - Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir memberikan kuliah umum kepada para peserta Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan ke-54 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-52.

Sebagaimana informasi yang didapat dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu melalui email menjelaskan dalam kuliah umum ini Wamenlu Dubes Fachir menegaskan sejak awal, Indonesia telah mempunyai komitmen untuk menyumbang terhadap perdamaian dunia, bahkan sebelum mendeklarasikan kemerdekaannya.

Konsep tersebut tertuang di dalam Alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kebijakan luar negeri Indonesia berjalan berdasarkan mandat Konstitusi ini. Indonesia secara aktif terlibat antara lain dalam Konferensi Asia Afrika dan pengiriman pasukan perdamaian PBB.

Upaya tersebut tidak hanya berhenti untuk mewujudkan dunia yang bebas dari perang dan penjajahan, tapi juga untuk menciptakan stabilitas kawasan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan perubahan dunia, politik luar negeri Indonesia juga berkembang. Dengan tetap mengusung mandat  Konstitusi, Nawa Cita pemerintahan Presiden Jokowi berusaha untuk menjawab tantangan dunia. Visi ini diterjemahkan lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri dalam bentuk  “Diplomasi yang Merakyat” (down to earth diplomacy).

Dok. Kemlu RI


Tiga pilar dari Diplomasi ini ditekankan pada aspek kedaulatan Indonesia, diplomasi ekonomi, dan perlindungan warga negara Indonesia.

Dalam berdiplomasi, para diplomat diingatkan untuk bersikap sebagai diplomat dari negara yang besar. Kadang dalam berdiplomasi, diplomat Indonesia belum memposisikan Indonesia sebagai negara besar.

Dalam menjalankan down to earth diplomacy, para diplomat Indonesia dituntut memiliki pola pikir untuk memberi yang terbaik dimanapun bertugas khususnya menjadi marketer produk Indonesia dan mencari pasar untuk produk tersebut.

Sementara dalam konteks perlindungan, Wamen juga menekankan pentingnya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri.

Wamenlu juga mengingatkan kembali bahwa profesi diplomat adalah sebuah pilihan dan harus dilengkapi dengan passion atau semangat besar untuk menjalankan tugas.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz