JAKARTA, - Wakil Menteri
Luar Negeri RI, AM Fachir memberikan kuliah umum kepada para peserta Diklat
Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan ke-54 dan Sekolah Staf dan
Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-52.
Sebagaimana informasi yang
didapat dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu melalui email menjelaskan
dalam kuliah umum ini Wamenlu Dubes Fachir menegaskan sejak awal, Indonesia
telah mempunyai komitmen untuk menyumbang terhadap perdamaian dunia, bahkan sebelum
mendeklarasikan kemerdekaannya.
Konsep tersebut tertuang di
dalam Alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kebijakan luar negeri
Indonesia berjalan berdasarkan mandat Konstitusi ini. Indonesia secara aktif
terlibat antara lain dalam Konferensi Asia Afrika dan pengiriman pasukan
perdamaian PBB.
Upaya tersebut tidak hanya
berhenti untuk mewujudkan dunia yang bebas dari perang dan penjajahan, tapi
juga untuk menciptakan stabilitas kawasan yang dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi.
Sejalan dengan perubahan
dunia, politik luar negeri Indonesia juga berkembang. Dengan tetap mengusung
mandat Konstitusi, Nawa Cita
pemerintahan Presiden Jokowi berusaha untuk menjawab tantangan dunia. Visi ini
diterjemahkan lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri dalam bentuk “Diplomasi yang Merakyat” (down to earth
diplomacy).
Dok. Kemlu RI |
Tiga pilar dari Diplomasi
ini ditekankan pada aspek kedaulatan Indonesia, diplomasi ekonomi, dan perlindungan
warga negara Indonesia.
Dalam berdiplomasi, para
diplomat diingatkan untuk bersikap sebagai diplomat dari negara yang besar.
Kadang dalam berdiplomasi, diplomat Indonesia belum memposisikan Indonesia
sebagai negara besar.
Dalam menjalankan down to
earth diplomacy, para diplomat Indonesia dituntut memiliki pola pikir untuk
memberi yang terbaik dimanapun bertugas khususnya menjadi marketer produk
Indonesia dan mencari pasar untuk produk tersebut.
Sementara dalam konteks
perlindungan, Wamen juga menekankan pentingnya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
Indonesia di luar negeri.
Wamenlu juga mengingatkan
kembali bahwa profesi diplomat adalah sebuah pilihan dan harus dilengkapi
dengan passion atau semangat besar untuk menjalankan tugas.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz