Rabu, 11 Februari 2015

Tiga Negara Tutup Perwakilannya di Yaman

SANA’A, - Dengan melihat situasi keamanan yang tidak kondusif di Yaman membuat tiga negara besar, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat menutup kantor kedutaan mereka di pusat kota Sana’a serta mengeluarkan notifikasi kepada warganya untuk meninggalkan negara itu.

Istimewa
Tutupnya Kedutaan AS di Sana’a dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri yang diterima melalui email mengatakan bahwa pihaknya telah menutup dan mengevakuasi stafnya karena krisis politik dan kekhawatiran masalah keamanan.

Sementara itu Menteri Inggris untuk kawasan Timur Tengah, Tobias Ellwood mengatakan bahwa situasi keamanan di Yaman terus memburuk selama beberapa hari terakhir.

“Situasi keamanan di Yaman terus memburuk selama beberapa hari terakhir. Kami menilai staf dan kedutaan kami berada di kondisi penuh resiko,”ucapnya.

Sedangkan Pemerintah Perancis mengatakan kedutaannya di Sanaa akan ditutup mulai Jumat (13/2) pekan ini.

Kondisi Yaman sendiri dalam beberapa bulan terakhir berada dalam krisis dimana pemberontak Houthi Syiah mengepung pusat kota pemerintahan dan kemudian mengambil kendali.

Istimewa
Abdel-Malek al-Houthi pemimpin pemberontak Syiah dalam pidatonya yang disiarkan jaringan televisi satelit milik kelompok pemberontak al-Masirah memperingatkan para musuhnya untuk tidak menghalangi gerakan garis keras itu dan mengecam pemerintahan asing untuk membawa pergi diplomat mereka

“Kami tidak akan menerima tekanan. Mereka tidak ada gunanya. Siapa pun yang merugikan kepentingan negara bisa melihat bahwa kepentingan mereka di negeri ini juga dirugikan,”ucapnya

Sementara itu dari New York, PBB telah berusaha untuk menengah konflik antara Houthi dan pihak lainnya sejak pemberontakan Syiah.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz