JAKARTA, - Pertamina melalui
PT Geothermal Energy (PGE) menetapkan perusahaan energy asal Perancis, Alstom
Powesr System SA serta PT Alstom Power Energy System Indonesia sebagai pemenang
dalam tender pengadaan jasa engineering procuremen, construction and
Commisioning (EPCC) pada proyek bumi Karaha 1x30 megawat (MW)
pge.pertamina.com |
Sebagaimana dilansir dalam laman
PGE, Direktur Utama PGE, Rony Gunawan mengatakan Alstom akan membangun secara
keseluruhan pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi (PLTP) serta steam
gathering system.
“Kami kontrak Alstom selama
30 tahun, ditargetkan akhir 2016 nanti proyek tersebut sudah bisa beroperasi
dan sudah bisa menambah pendapatan PGE sebesar USD28,9 juta per tahun dari
penjualan listrik,”ucapnya.
Sementara itu Joko Prakoso
mewakili Alstom mengatakan proyek Karaha menjadi pintu masuk perusahaannya
untuk kembali masuk ke dalam industri panas bumi di Indonesia.
“Proyek senilai USD76 juta
ini akan dikerjakan selama 23 bulan. Harapan kami proyek Karaha ini bisa
selesai pada Desember 2016,”ucapnya.
Sebagai informasi, Proyek
Karaha sendiri berada di Desa Kadipaten dan Desa Cinta Kabupaten Tasikmalaya
dan Garut Jawa Barat.
Proyek ini sendiri merupakan
tindak lanjut dari pengembangan proyek Karaha Bodas yang menjadi penuhasan dari
pemerintah Indonesia, sehingga yang selama ini proyek Karaha terpuruk.
Dengan adanya pembangunan
Proyek Karaha, membuat PT PGE menjadi satu-satunya pengembangan di seluruh
dunia yang pernah mengerjakan sekaligus pembangunan 5 proyek di 5 lokasi
berbeda.
Lima lokasi itu adalah
Kamojang (1X35 MW), Ulubelu (2X55 MW), Lumut Balai (1X55 MW) dan Lahendong
(2X20 MW) atau equivalent dengan tambahan revenue sebesar 215 juta USD di akhir
2016 sesuai HoA antara PT PGE dan PLN.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz